Suara.com - Anggota DPR Terpilih dari PDIP Dapil Banten I, Tia Rahmania menolak kehadiran Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron sebagai pembicara dalam acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Calon Anggota DPR RI Terpilih 2024-2029.
Video rekaman penolakan Tia yang terjadi pada Minggu (22/9/2024) itu kemudian diunggah oleh mantan penyidik KPK Novel Baswedan ke akun pribadinya di Instagram.
Dalam video itu, terlihat Tia sempat menyinggung persoalan etik yang menjerat Nurul Ghufron. Terlebih, Ghufron baru saja dinyatakan melanggar kode etik oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
“Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada Bapak bicara teori seperti ini, kita semua tahu negara ini dalam kondisi tidak baik-baik saja,” kata Tia, dikutip pada Selasa (24/9/2024).
“Mending Bapak bicara kasus Bapak bagaimana Bapak bisa lolos Dewas, Dewan Etik, kemudian di PTUN sukses. Bagaimana kasus Bapak memberikan rekomen pada ASN, bagaimana kasus-kasus Bapak yang lain bisa lolos. Mohon maaf Pak, Bapak bukan produk dari kami,” tambah dia.
Tia yang mengaku sebagai dosen antikorupsi itu menegaskan bahwa pemberantasan korupsi didasari oleh etika dan moral. Untuk itu, dia menyatakan sikap penolakan terhadap kehadiran Ghufron pada forum tersebut.
“Mohon ini masukan bagi panitia Lemhanas kalau bisa cari pematerinya yang memberikan nilai-nilai baik,” ujar Tia.
Usai ditegur oleh panitia acara untuk segera menyudahi ucapannya, Tia lantas memutuskan untuk walk out atau keluar dari forum.
“Terima kasih, saya izin keluar,” tegas dia.
Menanggapi video yang diunggahnya, Novel Baswedan mengatakan Lemhanas seharusnya menghadirkan mantan Ketua KPK Firli Bahuri yang sekarang menjadi tersangka kasus pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebab, dia menilai bahwa langkah Lemhanas menghadirkan Nurul Ghufron sebagai bentuk penghinaan terhadap para peserta forum tersebut.
“Pilihan panitia acara pembekalan ini bisa dianggap mengolok-olok peserta, seolah-olah nggak paham atau dianggap integritasnya bermasalah semua sehingga pembekalannya cukup diisi orang yang bermasalah saja,” tulis Novel di akun Instagramnya.
“Dan apakah pimpinan KPK lainnya yang sengaja menugaskan orang bermasalah untuk acara pembekalan anggota DPR RI terpilih ini?” tandas dia.
Tag
Berita Terkait
-
Sindir Jokowi Bagi-bagi Bansos buat Menangkan Gibran, Ketua KPK Usul Praktik Conflict of Interest Masuk UU Tipikor
-
Internal KPK Saling Lempar Soal Hasil Analisa Penggunaan Jet Pribadi Kaesang
-
Nilai Kinerja Lembaganya Sendiri, Ketua KPK Nawawi Pomolango: Kisaran 4 sampai 5
-
Bobby Nasution soal Klarifikasi Jet Pribadi ke KPK: Saya Ikut Saja
-
KPK Cecar Istri Mantan Gubernur Maluku Utara AGK Soal Aset Suaminya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka