Suara.com - Australia tengah menghadapi lonjakan kasus cacar monyet (mpox) dalam tiga bulan terakhir, dengan total 737 kasus yang tercatat sejak awal tahun 2024. Mayoritas kasus ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir, terutama di wilayah tenggara negara tersebut. Lonjakan ini menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait rendahnya tingkat vaksinasi di luar kota-kota besar.
Sebagai perbandingan, hanya 26 kasus yang dilaporkan pada tahun 2021 dan 144 kasus pada tahun 2022. Menurut juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Lansia Australia, peningkatan jumlah kasus mulai terlihat sejak Mei 2024.
Pemerintah Australia merespons dengan memperluas akses vaksinasi, sehingga orang dari segala usia yang berisiko terkena mpox dapat menerima vaksin.
Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, serta melalui kontak fisik erat antar manusia. Penyakit ini bisa mematikan dalam beberapa kasus, dengan gejala termasuk demam, nyeri otot, serta munculnya lesi besar seperti bisul pada kulit.
Matthew Shields, seorang dokter kesehatan seksual di Sydney, menyatakan bahwa virus ini kini ditemukan di luar area metropolitan, di mana tingkat vaksinasi cenderung lebih rendah. Ini mengindikasikan perlunya perluasan program vaksinasi ke daerah-daerah terpencil.
Mpox pertama kali menarik perhatian dunia pada Mei 2022 ketika varian clade 2b menyebar secara global, sebagian besar menyerang pria gay dan biseksual.
Pada Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional. Hingga kini, Australia belum melaporkan adanya kasus varian mpox baru, clade 1b, yang diyakini lebih berbahaya.
Dengan meningkatnya kasus di luar wilayah perkotaan, para ahli kesehatan menyerukan peningkatan upaya vaksinasi dan penyuluhan kesehatan untuk menekan penyebaran virus ini.
Baca Juga: Rafael Struick Berangkat Merantau ke Australia, Tegaskan Berusaha Lebih Keras
Berita Terkait
-
Rafael Struick Berangkat Merantau ke Australia, Tegaskan Berusaha Lebih Keras
-
Saingan Moo Deng? Pesto si Bayi Penguin Raksasa Jadi Sorotan usai Aksi Lucunya Viral
-
Profil Tony Popovic, Eks Liga Inggris yang Menjadi Pelatih Baru Timnas Australia
-
Situasi Lebanon Memburuk, Menlu Australia: Segera Tinggalkan Negara Itu!
-
Bunyi Peringatan dari Australia Untuk Warganya: Segera Tinggalkan Lebanon Karena Perang Israel-Hizbullah Semakin Panas
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku