Suara.com - Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, pada hari Selasa mengatakan telah menargetkan pangkalan intelijen militer Israel di Glilot dekat Tel Aviv.
"Kelompok yang didukung Iran itu meluncurkan salvo roket Fadi 4 ke pangkalan Glilot milik unit intelijen militer 8200 dan markas besar Mossad yang terletak di pinggiran Tel Aviv," katanya dalam sebuah pernyataan.
Setelah serangan Israel menewaskan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, di pinggiran kota Beirut pada hari Jumat, kelompok itu mengatakan telah menjuluki operasi itu "untuk melayani Nasrallah".
Nasrallah pada akhir Agustus mengatakan kelompoknya telah melancarkan serangan skala besar ke Israel, yang menargetkan "pangkalan Glilot -- pangkalan intelijen militer utama Israel".
Militer Israel mengatakan Hizbullah gagal menyerang instalasi itu pada saat itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan pemerintah tidak akan menyetujui gencatan senjata di Lebanon, seperti dilaporkan Kan, Perusahaan Penyiaran Israel.
"Satu-satunya cara yang dapat diterima Israel untuk menghentikan tembakan adalah dengan memindahkan Hizbullah ke utara Litani dan melucuti senjatanya," kata Katz.
Ia menambahkan bahwa penerapan semua resolusi Dewan Keamanan PBB juga diperlukan untuk gencatan senjata di Lebanon.
"Selama hal ini tidak terjadi, Israel akan melanjutkan tindakannya untuk memastikan keamanan warga Israel dan kembalinya penduduk utara ke rumah mereka."
Baca Juga: "Tidak Bermoral!" Paus Fransiskus Kecam Serangan Israel di Gaza dan Lebanon
Katz menambahkan bahwa pembunuhan Nasrallah adalah salah satu tindakan balasan yang paling dapat dibenarkan yang pernah dilakukan Israel, dan bahwa ia merencanakan lebih banyak serangan terhadap Israel.
Berita Terkait
-
Serangan Darat Terbatas Dilancarkan Israel, Hizbullah Siap Membalas
-
Peringatan Keras dari Netanyahu Untuk Iran: Lebih Dekat ke Jurang Maut
-
Pemimpin Hizbullah Tewas, Israel Terus Gempur Lebanon: Apa Tujuannya?
-
Warga Lebanon di Bawah Bayang-bayang Serangan Udara Israel: Anda Tidak Tahu di Mana Bom Berikutnya akan Jatuh
-
"Tidak Bermoral!" Paus Fransiskus Kecam Serangan Israel di Gaza dan Lebanon
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'