"Setahun telah berlalu dan kami telah melihat segala macam penderitaan -- penyakit, kelaparan, bahaya, dan kerugian."
Militer Israel telah memerangi Hamas di Gaza sejak serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 41.909 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka yang diberikan oleh kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas.
PBB mengakui angka-angka tersebut dapat diandalkan.
Setahun kemudian, Israel belum mencapai salah satu tujuan utamanya: mengamankan kembalinya semua orang yang disandera pada 7 Oktober 2023.
Dari 251 orang yang ditangkap hari itu, 97 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Militer Israel masih melakukan operasi di Gaza untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan Hamas, yang berkuasa sejak 2007.
"Terjadi invasi darat tiba-tiba oleh tank, dan orang-orang bergegas keluar dari rumah mereka tanpa membawa apa pun, hanya membawa anak-anak mereka dan berlarian di jalan-jalan sambil menembaki mereka dengan peluru", kata Muqayyid, merujuk pada operasi militer Israel di Gaza utara pada hari Minggu.
Sementara itu, Hamas terus berjuang. Sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengatakan telah meluncurkan rentetan roket ke Tel Aviv pada hari Senin.
Baca Juga: AS Kucurkan Dana Lebih dari Rp200 Triliun untuk Israel
Samah Ali, seorang perempuan berusia 32 tahun yang mengungsi di kota Deir el-Balah di Gaza bagian tengah, mengatakan peluncuran roket dapat diprediksi pada hari ini.
"Tiba-tiba, kami mendengar suara roket diluncurkan, dan semua orang di kamp keluar untuk melihat dari mana roket ditembakkan," katanya, seraya menambahkan beberapa orang melarikan diri karena takut akan serangan balasan Israel.
"Pasti tentara pendudukan akan kembali dan menyerang."
Berita Terkait
-
Afrika Selatan Bongkar Bukti Baru Genosida Israel di Gaza
-
Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal ke Tel Aviv, Pangkalan Militer Israel Dihancurkan
-
Hizbullah Serang Pasukan Israel di Perbatasan Lebanon, Ketegangan Meningkat
-
Janji Iran untuk Balas Setiap Serangan Israel
-
AS Kucurkan Dana Lebih dari Rp200 Triliun untuk Israel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu