Suara.com - Ketegangan di perbatasan selatan Lebanon kembali memanas setelah kelompok militan Hizbullah melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di dua desa perbatasan pada hari Senin.
Serangan ini terjadi di tengah operasi darat yang sedang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah selatan Lebanon, yang disebut sebagai serangan terarah oleh pihak militer Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengklaim bahwa pejuangnya telah membombardir sebuah kelompok pasukan Israel di desa Maroun al-Ras dengan serangkaian roket.
Kelompok yang didukung oleh Iran tersebut telah terlibat dalam beberapa bentrokan di wilayah itu selama beberapa hari terakhir, sejak Israel memulai serangan darat terbatas di Lebanon selatan.
Tak berhenti di situ, Hizbullah kemudian mengklaim serangan lainnya terhadap pasukan Israel di desa terdekat, Blida, dengan hujan roket dan peluru artileri.
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan yang lebih luas, termasuk serangan roket besar-besaran di wilayah utara Israel, bahkan hingga mencapai daerah dekat kota Haifa.
Sementara itu, di sisi lain perbatasan, kantor berita resmi Lebanon, National News Agency, melaporkan bahwa Israel meluncurkan serangkaian serangan yang menargetkan lebih dari 30 kota dan desa di distrik Tyre, yang terletak di pesisir Mediterania.
Serangan udara Israel ini dikatakan sebagai balasan atas serangan yang dilakukan Hizbullah di wilayah perbatasan tersebut.
Militer Israel pada hari yang sama menyatakan bahwa angkatan udaranya sedang melancarkan serangan luas di seluruh Lebanon selatan, dengan target utama posisi-posisi Hizbullah.
Baca Juga: Janji Iran untuk Balas Setiap Serangan Israel
Selain itu, Divisi ke-91 Israel juga mulai melakukan aktivitas operasional terarah dan lokal di Lebanon selatan, menambah kekuatan pasukan darat yang sudah berada di wilayah tersebut.
Konflik antara Israel dan Hizbullah telah berulang kali menciptakan ketegangan di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, dan insiden terbaru ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah lama berlangsung antara kedua belah pihak.
Dengan kedua pihak yang saling melakukan serangan balasan, situasi di wilayah tersebut semakin memanas, meningkatkan kekhawatiran akan potensi pecahnya konflik berskala lebih besar.
Situasi Terkini di Lebanon Selatan
Serangan terbaru dari Hizbullah ini menunjukkan semakin kuatnya intensitas pertempuran di wilayah perbatasan Lebanon.
Wilayah selatan Lebanon, khususnya di sekitar Maroun al-Ras dan Blida, telah menjadi saksi bentrokan bersenjata yang terus berlangsung, dengan serangan yang semakin intensif dan meluas. Israel pun tampaknya telah memobilisasi lebih banyak pasukan untuk menghadapi ancaman yang terus meningkat dari Hizbullah.
Militer Israel telah mengerahkan Divisi ke-91, divisi ketiga yang diterjunkan ke perbatasan Lebanon, untuk memperkuat operasi daratnya di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Janji Iran untuk Balas Setiap Serangan Israel
-
AS Kucurkan Dana Lebih dari Rp200 Triliun untuk Israel
-
Video Detik-Detik Warga Israel Berlarian saat Sirine Peringatan Serangan Rudal Berbunyi
-
Jeritan Anak Gaza Korban Israel: Dia Terus Meminta Sandal, Padahal Sudah Tidak Punya Kaki
-
Seorang Ayah Kenang Kematian Putranya yang Bersembunyi di Tempat Sampah saat Serangan Hamas 7 Oktober
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?