Suara.com - Provinsi Gaza Utara Palestina semakin berbahaya saat ini, apalagi Tentara Israel menutup akses masuknya air, makanan hingga obat-obatan.
Menurut Pertahanan Sipil Palestina, Tentara Israel telah melakukan pembantaian di provinsi Gaza Utara dalam serangan skala besar.
"Mereka memberlakukan pengepungan ketat yang mencegah masuknya air, makanan, dan obat-obatan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa (8/10) malam.
Israel, lanjutnya, telah melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang mengakibatkan puluhan orang menjadi martir dan ratusan lainnya terluka.
Dikatakan juga bahwa jenazah para korban masih tergeletak di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka akibat serangan tentara Israel terhadap ambulans dan kru pertahanan sipil.
Pertahanan Sipil Palestina itu juga mencatat bahwa militer Israel mengancam penggusuran terhadap lebih dari 200.000 penduduk di wilayah dan lingkungan Gaza Utara dan melakukan pembantaian untuk memaksa warga sipil melarikan diri.
Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengatakan bahwa tentara Israel meminta pasien dan staf dievakuasi ke RS Kamal Adwan, RS Indonesia, dan RS Al-Awda.
Tentara Israel mengancam rumah sakit tersebut dengan penghancuran, pembunuhan dan penangkapan, jika mereka tidak melakukan evakuasi, serupa dengan apa yang terjadi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza yang telah dikepung selama berminggu-minggu sejak November tahun lalu, kata kementerian tersebut.
Tentara Israel pada Minggu (6/10) mengumumkan dimulainya operasi militer di Jabalia yang diklaim untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di wilayah tersebut, menyusul serangan sengit selama berjam-jam di wilayah timur dan barat Gaza utara dalam pertempuran paling sengit sejak Mei.
Baca Juga: Tegang! Kepercayaan AS pada Israel Merosot Tajam, Serangan Balasan Picu Krisis Diplomatik
Saksi mata melaporkan bahwa kendaraan militer darat Israel mencapai wilayah di Gaza barat laut.
Kemudian pada Selasa (8/10), tentara Israel memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi dari rumah dan kamp mereka di kota Jabalia dan menuju ke selatan melalui “koridor yang aman,” sementara Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan warga untuk tidak mematuhinya karena hal tersebut adalah penipuan dan kebohongan.
Pada Senin, tentara mulai menggusur warga Palestina secara paksas dari tiga kota di Gaza utara dalam apa yang tampaknya merupakan implementasi tidak resmi dari “Rencana Jenderal” yang bertujuan untuk membersihkan utara Gaza dan memberlakukan pengepungan penuh yang berpotensi membuka jalan untuk perluasan permukiman. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu