Perlu diketahui, BPJS Kesehatan terus mengembangkan berbagai kanal layanan bagi peserta JKN. Salah satunya melalui sistem fingerpirnt untuk mengurai antrean dan tidak disalahgunakan. Sistem sidik jari untuk memastikan pasien menggunakan haknya. Dengan begitu, data peserta BPJS Kesehatan juga semakin aman.
Kemudahan-kemudahan yang dirasakan oleh peserta BPJS Kesehatan tidak lain berkat araha kebijakan Presiden Jokowi. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi selalu menekankan agar program JKN-KIS memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Jokowi berharap, kartu tersebut dapat menjadi pegangan apabila masyarakat membutuhkan penanganan medis.
“Kartu KIS/BPJS itu dinggo (dibuat) jaga-jaga kalau sakit sudah tidak dipungut biaya. Tapi yang paling penting Bapak Ibu kedah (harus) sehat,” tutur Jokowi seperti dilansir dari presidenri.go.id.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPJS Kesehatan, per 1 Agustus 2024, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencapai 276.520.647 jiwa atau setara dengan 98,19% dari total penduduk Indonesia. Angka ini mencerminkan bahwa selama satu dekade Jokowi memimpin, negara berkomitmen kuat memastikan akses kesehatan bagi seluruh negara.
Adapun untuk mendukung akses layanan kesehatan yang luas, per 1 Agustus 2024, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.219 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Tidak hanya itu, untuk menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS). Upaya yang telah dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan rumah sakit terapung, yang telah melayani masyarakat di berbagai daerah terpencil.
Secara pengelolaan dana, program JKN pun terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2014, BPJS Kesehatan menerima iuran sebesar Rp40,7 triliun, dan angka ini melonjak drastis menjadi Rp151,7 triliun pada tahun 2023. Yang menarik adalah kolektibilitas iuran JKN pada tahun 2023 mencapai 98,62%. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia sudah semakin tinggi akan pentingnya membayar iuran JKN secara rutin untuk menjaga keberlanjutan Program JKN.
Lalu untuk meningkatkan kemudahan akses layanan kesehatan, BPJS Kesehatan terus berinovasi salah satunya melalui Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur, seperti pendaftaran untuk peserta mandiri, perubahan FKTP, skrining riwayat kesehatan, konsultasi dengan dokter, dan pencarian fasilitas kesehatan terdekat.
Sebelum adanya aplikasi ini, jika ingin berobat, peserta harus antre dari pagi, bahkan tak jarang barang-barang seperti sandal, jaket, helm hingga sandal dijadikan alat sebagai tanda antre. Dengan fitur ini, peserta JKN dapat mengambil antrean pelayanan kesehatan dimanapun dan kapanpun serta dapat melihat secara langsung estimasi waktu tunggu antrean. Tentunya bagi peserta yang sangat memperhitungkan efisiensi waktu dan memiliki kesibukan tinggi, dapat menghemat waktu serta tidak perlu menunggu terlalu lama di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Tanpa Jaminan, Program Pembiayaan Ini Bantu Pasien Dapatkan Layanan Kesehatan
Berita Terkait
-
Tantangan Kesehatan Semakin Kompleks, Ini Pentingnya Sustainabilitas Perlindungan Kesehatan
-
Jokowi Resmikan Fasilitas Layanan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Jakarta: Jangan Berobat Ke Luar Negeri Lagi!
-
Upaya Pemprov DKI Tingkatkan Layanan Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas
-
10 Tahun Jokowi, BUMN Karya Kolaps Karena Proyek 'Paksaan'
-
Klinik Ini Resmi Hadir di Prabumulih, Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta