Suara.com - Sembilan hari lagi Joko Widodo (Jokowi) sudah tak lagi menjadi Presiden Republik Indonesia. Berbagai capaian penting telah ditorehkan selama 10 tahun terakhir, termasuk di bidang kesehatan. Namun, sejauh mana capaian tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat?
Merangkum beberapa pemberitaan di Suara.com, program Jaminan Kesehatan (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan program ini, akses kesehatan menjadi lebih mudah, baik dari segi pelayanan maupun pembiayaan.
Sejak diluncurkan program ini telah mengubah cara orang mengakses layanan kesehatan dengan menawarkan perlindungan finansial dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa adanya perbedaan.
Melawan Kelainan Jantung dengan Tenang Bersama JKN
Salah satu contoh nyata dari manfaat program ini dapat dilihat pada kisah Munaeroh (42), seorang ibu rumah tangga dari Desa Watesalit, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dia bersama keluarganya adalah peserta Program JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang diberikan oleh pemerintah.
Munaeroh mengungkapkan, program JKN telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi keluarganya. Munaeroh mengaku memiliki seorang anak yang sering masuk rumah sakit karena mempunyai kelainan jantung sejak lahir. Akan tetapi karena keterbatasan ekonomi, Munaeroh dan suaminya memilih untuk tidak melakukan perawatan lebih lanjut untuk pengobatan anaknya. Beruntung, ia dan keluarga menerima Kartu JKN segmen PBI dari pemerintah, sehingga sekarang putrinya bisa menerima pengobatan tanpa memikirkan biayanya.
“Syukur alhamdulillah sekarang anak saya bisa menerima pengobatan dan sudah berangsur membaik. Sejujurnya saya tidak menyangka bahwa BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya pengobatan anak saya keseluruhan. Bahkan pernah anak saya ini dirawat sampai 18 hari di rumah sakit, saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Menurut saya ini mukjizat tuhan,” tutur Munaeroh beberapa waktu lalu.
Ibu rumah tangga yang sehari-hari ikut membantu suami berjualan sate ini mengaku sempat mau putus asa. Pernah terbersit dalam pikiran rasa takut pergi ke rumah sakit karena masalah biaya yang menurutnya akan menelan banyak biaya jika ia memeriksakan putrinya. Karena belum memiliki pengalaman memanfaatkan JKN ia pun ragu menggunakan fasilitas tersebut. Namun demi kesembuhan anaknya, Munaeroh memberanikan diri membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
“Dengan diagnosa penyakit kelainan jantung, saya meyakini betul bahwa pengobatannya pasti memerlukan biaya besar. Uang dari mana? Setelah dapat kartu JKN dari pemerintah itu awalnya juga tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, benar bisa gratis atau tidak. Pertanyaan itu terus ada dipikiran saya dan suami. Alhamdulillah pada akhirnya anak saya betul-betul dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Baca Juga: Tanpa Jaminan, Program Pembiayaan Ini Bantu Pasien Dapatkan Layanan Kesehatan
Munaeroh pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah menyelenggarakan program JKN. Menurutnya, jika tidak ada program ini, mungkin anaknya tidak akan dibawa berobat lebih lanjut ke rumah sakit dan memilih untuk berdiam diri tanpa tahu risiko yang sedang mengintainya.
Berobat Hanya dengan Membawa Ponsel
Selain memberikan ketenangan ketika berobat, program JKN juga memudahkan pasien mendapatkan pelayanan asuransi milik pemerintah itu. Sukendi, Warga Kota Semarang tak menyangka hanya dengan bermodalkan smartphone dan sidik jari, ia kini bisa berobat. Hal itu dirasakan Sukendi karena setiap bulan harus melakukan pemeriksaan ke klinik yang ada di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Kota Semarang.
"Tidak tersendat dan lebih mudah," ucap pria berusia 70 tahun itu.
Sukendi mengaku sudah sekitar lima tahun terakhir harus rutin melakukan pemerikaan ke dokter lantaran mengalami gangguan hipertensi. Namun demikian, dia mengaku beruntung karena terdaftar dalam program JKN. Jika tidak, dia harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk berobat setiap bulannya.
"Semua (biaya pengobatan) dicover BPJS, saya BPJS mandiri, setiap bulannya bayar sendiri sama istri dan ternyata bermanfaat. Kalau bayar sendiri bisa sampai Rp1 juta sekali periksa," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tantangan Kesehatan Semakin Kompleks, Ini Pentingnya Sustainabilitas Perlindungan Kesehatan
-
Jokowi Resmikan Fasilitas Layanan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Jakarta: Jangan Berobat Ke Luar Negeri Lagi!
-
Upaya Pemprov DKI Tingkatkan Layanan Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas
-
10 Tahun Jokowi, BUMN Karya Kolaps Karena Proyek 'Paksaan'
-
Klinik Ini Resmi Hadir di Prabumulih, Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?