Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi dan calon presiden terpilih Prabowo Subianto menyanyikan lagu Cinta dan Permata.
Narasi itu termuat dalam unggahan video di X berdurasi satu menit menampilkan Jokowi dan Prabowo menyanyikan lagu Cinta dan Permata.
Terlihat di video tersebut wajah Jokowi dan Prabowo disatukan dalam satu frame. Sementara itu, lagu berjudul Cinta dan Permata diketahui merupakan karya grup musik Panbers dari album The Legend Panbers yang dirilis pada 1970.
Berikut narasi yang disampaikan:
“Kreatif ya Netizen +62”
Namun, benarkah video Jokowi dan Prabowo “Nyanyi” Lagu Cinta dan Permata tersebut?
Penjelasan:
Berdasarkan hasil penelusuran fakta Suara.com, video tersebut ternyata merupakan hasil rekayasa digital. Video yang memperlihatkan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto bernyanyi bersama lagu "Cinta dan Permata"dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) Deepfake.
Ketika dicek dengan Hive Moderation, hasilnya 78 persen suara tersebut merupakan hasil Artificial Intelligence (AI) dan videonya tersebut merupakan hasil Deepfake.
Baca Juga: Tempat Pelantikan Presiden 2024 Dimana? Prabowo-Gibran Bukan Sumpah di IKN
Untuk diketahui, Deepfake merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoaks yang cukup meyakinkan.
Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan yaitu generator dan diskriminator.
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dilansir dari laman Kominfo mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap konten hoaks yang dihasilkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif atau Generative Artificial Intelligence (AI).
Nezar Patria menambahkan bahwa salah satu cara untuk menanggulangi penyebaran hoaks adalah dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video Jokowi dan Prabowo menyanyikan lagu Cinta dan Permata adalah konten yang dimanipulasi.
Berita Terkait
-
Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS Setelah Sri Mulyani Masuk Kabinet Prabowo
-
Silsilah Keluarga Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dirumorkan Jadi Calon Menteri Prabowo
-
Daftar Menteri Ekonomi Era Jokowi yang Potensi Masuk Kabienet Prabowo
-
Tempat Pelantikan Presiden 2024 Dimana? Prabowo-Gibran Bukan Sumpah di IKN
-
Veronica Tan Lulusan Mana? Eks Istri Ahok Digadang-gadang Jadi Menteri Prabowo Urusan Anak dan Perempuan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan