Suara.com - Aksi Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa yang tergabung dalam Peduli hak asasi manusia (HAM) dan Demokrasi (PHMD) Papua, buka suara kaitan adanya kekerasan yang diduga dilakukan oleh militer di Intan Jaya, Papua Tengah.
Mereka menyebut ada 3 warga sipil meninggal dunia diduga dilakukan oleh anggota gabungan TNI-Polri Pos Yonif 509/by Jember Jawa Timur yang bertugas di Intan Jaya.
Penehas Maiseni selaku Juru bicara Jubir mengatakan, TNI dan Polri yang bertugas di Intan Jaya tidak boleh melakukan aksi penculikan terhadap rakyat sipil.
"Sudah ada aksi penculikan bahakan membuat guru-guru dan pelajar trauma untuk melakukan pembelajaran, maka dengan itu kami dari mahasiswa dan pelajar menegaskan stop menakutkan terhadap guru-guru SD, SMP bahkan SMA di Papua," katanya, Minggu (20/10/2024).
Dia juga menegaskan bahwa semua aksi yang dilakukan oleh anggota TNI-Polri sangat melanggar HAM. Pasalnya ada dugaan kekerasan yang dialami oleh warga sipil.
Bahkan kata dia, Alex Sondegau salah seorang warga sipil yang masih melakukan pendidikan telah dituduh oleh anggota TNI-Polri tergabung dalam TPNPB-OPM hingga saat ini jejaknya hilang.
"Kami juga mendesak agar TNI-Polri terbuka dalam informasi keberadaan sahabat kami, pasalnya hingga sekarang keluarga korban belum menemukan jasadnya," tegas Penehas.
Hal yang sama diungkapkan Josia Sani, selaku Koordinator Lapangan PHMD, dia mengatakan aksi yang diduga dilakukan TNI-Polri di Papua yang menyebabkan warga sipil Alex Sondegau, Pianus sani dan Wenes Tipagau sudah terbukti melanggar HAM.
"Saya meminta kepada TNI-Polri di intan Jaya untuk stop menganggu psikologi seorang pelajar dan stop menganggu aktivitas masyarakat," tegas Sani.
Baca Juga: Jokowi Pulang ke Solo Pakai Pesawat TNI AU, Prabowo Ikut Melepas
Ia menambahkan, agar TNI-Polri tidak mengganggu masyarakat sipil yang tak bersalah.
"Karena sebelum hadir TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya, masyarakat tidak pernah mendengar adanya korban nyawa jumlah yang sangat banyak," tegasnya.
3 Warga Sipil Tewas
Penangkapan hingga penghilangan nyawa secara paksa, terhadap Alex Sondegau, Pianus sani, dan Wenes Tipagau terhadi pada Rabu 9 Oktober 2024.
Untuk diketahui, Alex Sondegau merupakan mahasiswa asal Universitas Diponegoro, Semarang Jawa Tengah.
Aktivitas sehari-harinya selama mengalami gangguan kejiwaan adalah selalu berkeliaran di sekitaran Bank Papua dan tidak jauh dari rumahnya selama 6 tahun terhitung mulai dari 2018 silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari