Suara.com - Dalam sebuah acara yang penuh semangat di Houston, Texas, penyanyi terkenal Beyonce menyuarakan dukungannya untuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Meskipun tidak tampil bernyanyi, Beyonce hadir sebagai seorang ibu yang peduli akan masa depan anak-anak, khususnya mengenai hak reproduksi dan kebebasan perempuan.
“Saya di sini bukan sebagai selebritas atau politisi, tetapi sebagai seorang ibu,” ungkap Beyonce kepada massa yang hadir.
Beyonce, yang didampingi oleh mantan rekan satu grupnya, Kelly Rowland, memperkenalkan Kamala Harris sebagai “presiden AS berikutnya.” Lagu "Freedom" dari album Lemonade milik Beyonce dijadikan lagu tema kampanye Harris, yang mulai diputar sejak Juli lalu sebagai simbol kebebasan dan perjuangan.
Acara tersebut digelar untuk menyoroti dampak hukum ketat aborsi di Texas yang telah melarang aborsi hampir sepenuhnya, kecuali dalam kasus-kasus tertentu yang tidak secara tegas dijelaskan dalam undang-undang. Akibatnya, angka kematian bayi dan ibu di negara bagian tersebut mengalami peningkatan.
Beberapa perempuan bahkan mengalami komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa tanpa dapat memperoleh bantuan medis, mengingat para dokter takut menghadapi ancaman hukum.
Kamala Harris, yang juga hadir bersama beberapa perempuan yang pernah berada dalam situasi kritis saat hamil, menekankan bahwa ancaman terhadap hak reproduksi tidak hanya berdampak di Texas.
“Jika Anda tinggal di Michigan, Pennsylvania, Nevada, atau negara bagian lain yang melindungi kebebasan reproduksi, ketahuilah bahwa tidak ada yang sepenuhnya terlindungi,” ujar Harris.
“Larangan aborsi nasional dari Donald Trump akan melarang aborsi di seluruh negara bagian.” lanjutnya.
Dalam pidato penuh emosi, Beyonce menyampaikan pentingnya memperjuangkan kebebasan perempuan.
“Bayangkan anak-anak perempuan kita tumbuh melihat dunia tanpa batasan,” kata sang diva pop yang berasal dari Houston.
Beyonce dan Harris pun berpelukan di atas panggung, menunjukkan solidaritas untuk melawan kebijakan yang dianggap membatasi hak-hak perempuan di AS.
Di sisi lain, Donald Trump juga hadir di Texas pada hari yang sama, dengan fokus yang berbeda, yaitu mengklaim akan memecahkan rekor deportasi jika kembali terpilih. Pidato ini menambah panas suasana kampanye di negara bagian yang menjadi titik penting dalam pemilihan presiden mendatang.
Berita Terkait
-
Setelah Taylor Swift, Giliran Beyonce dan Leonardo DiCaprio Deklarasi Dukung Kamala Harris dalam Pemilu AS
-
Heboh Kamala Harris Sebut Trump "Fasis" dan Bahaya Bagi Amerika!
-
Barack Obama Ngerap Lagu Eminem di Kampanye Kamala Harris, Disambut Sorak-sorai Massa Pendukung
-
"Orang yang Menyebalkan!", Donald Trump dan Obama Saling Serang Jelang Pilpres AS
-
Bill Gates Sumbang Rp775 Miliar untuk Dukung Kamala Harris
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'