Suara.com - Mantan wali kota Barcelona dan anggota Parlemen Eropa dari Spanyol mengutuk serangan tentara Israel pada Selasa (29/10) saat mereka mengunjungi kebun zaitun bersama petani lokal di Tepi Barat.
Ada Colau dan Jaume Asens termasuk dalam delegasi internasional yang tiba pada Senin (28/10) untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional di Palestina dalam beberapa hari ke depan.
Mereka mengunjungi kebun zaitun dekat kota Qusra pada hari kedua perjalanan mereka, dan Colau menyatakan bahwa begitu delegasi tiba, tentara Israel dan pemukim ilegal bersenjata mulai mengepung mereka.
"Secara sembarangan dan hampir tanpa pemberitahuan, mereka mulai menembakkan gas air mata dan bom suara ke arah kami, membahayakan semua orang," ujar Colau dalam sebuah video di Instagram.
"Kami hanya ingin memetik zaitun – sebuah aktivitas yang sederhana dan damai – namun tentara Israel dan pemukim bersenjata mengubahnya menjadi situasi seperti perang," tambahnya.
Dalam video terpisah, Asens menyatakan bahwa mereka mendampingi sekelompok petani yang terus-menerus menghadapi hambatan saat memanen zaitun di tanah keluarga mereka.
"Kami berharap kehadiran kami bisa menghalangi mereka yang mengganggu para petani, tetapi ternyata tidak," tuturnya.
"Namun, kami dapat mengonfirmasi bahwa mereka diserang, yang jelas merupakan pelanggaran hukum internasional," tambahnya.
Colau juga menginformasikan bahwa seorang petani dan seorang jurnalis telah ditahan oleh Israel. Ia menyatakan bahwa delegasi internasional itu dapat memastikan bahwa para petani tidak bersenjata dan bersikap damai sebelum diserang.
Baca Juga: Serangan Roket Israel di Lebanon, 8 Anggota UNIFIL Austria Terluka
"Perilaku ini tidak dapat diterima menurut hukum internasional, dan tidak bisa ditoleransi bahwa komunitas internasional berpaling dari kejadian ini. Itulah alasan kami di sini," tegasnya.
Delegasi tersebut berkoordinasi dengan Progressive International, National Lawyers Guild dari Amerika Serikat, dan International Association of Democratic Lawyers, yang menjalankan pengumpulan pakar hukum, pembela hak asasi manusia, dan perwakilan parlemen dari berbagai negara.
Berita Terkait
-
Ribuan Warga Palestina di Gaza Hadapi Eksekusi Massal, PBB Ungkap Alasannya
-
AS Desak Israel Jelaskan Serangan Gaza yang Tewaskan Puluhan Anak
-
Israel Ancam Balas Serangan Iran Lebih Dahsyat: Kami Tahu Cara Menyerang Mereka dengan Sangat Keras!
-
Israel Ancam "Serangan Sangat Keras" jika Iran Balas Dendam Lagi
-
Serangan Roket Israel di Lebanon, 8 Anggota UNIFIL Austria Terluka
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining