Suara.com - Pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Rabu bahwa kelompoknya tidak berperang atas nama Iran, melainkan untuk melindungi dan membebaskan tanah Lebanon.
“Kami di Lebanon tidak berperang untuk kepentingan Iran atau proyek-proyeknya, tetapi untuk mempertahankan serta membebaskan wilayah kami,” ujarnya dalam sebuah pidato yang direkam.
"Selama 11 bulan kami telah menyatakan bahwa kami tidak menginginkan perang, tetapi kami siap jika perang dipaksakan kepada kami."
Qassem terpilih sebagai kepala Hizbullah pada Selasa, menggantikan Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
“Program saya adalah melanjutkan pendekatan Nasrallah untuk tetap mengikuti perkembangan yang ada, termasuk dalam konteks perang,” tambahnya.
“Perlawanan ini ada untuk membebaskan tanah dan menghadapi penjajah serta niat ekspansionis di wilayah ini,” tegas Qassem.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan terhadap Gaza untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Israel di wilayah tersebut melalui Jalur Gaza. Rakyat Gaza memiliki hak global sebagai bagian dari kemanusiaan, Arab, dan Islam untuk mendapatkan dukungan.
"Perang ini bukan hanya melibatkan Israel; tetapi juga Amerika, Eropa, dan masyarakat internasional, yang mengerahkan semua sumber daya mereka untuk menumpas perlawanan dan rakyat di wilayah ini, menggunakan segala bentuk kekejaman dan tindakan kriminal."
Sejak bulan lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon, menargetkan apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah, dalam konteks konflik yang telah berlangsung satu tahun antara Israel dan kelompok tersebut, yang dipicu oleh serangan brutal Israel di Gaza.
Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Capai 2.820 Orang
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 2.700 orang telah tewas dan hampir 12.500 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Israel memperluas konflik ini pada 1 Oktober dengan melakukan serangan di Lebanon selatan.
Berita Terkait
-
Tragedi Gaza: Selama 24 Jam, 102 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Brutal Israel
-
Israel Nikmati Keistimewaan dalam Perdagangan Senjata dengan AS, Jumlahnya Sangat Fantastis
-
Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina di Tulkarem, Ketegangan Memuncak
-
AS Jadi Penghambat Penyelesaian Damai Isu Nuklir Iran?
-
Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Capai 2.820 Orang
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?