Suara.com - Sebanyak 43 monyet Rhesus macaque melarikan diri dari fasilitas penelitian medis Alpha Genesis pada Rabu (6/12), namun pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa keselamatan publik tidak dalam bahaya. Meskipun demikian, polisi tetap menghimbau agar warga setempat berhati-hati dan segera melapor jika melihat hewan-hewan tersebut.
Kepala Kepolisian Yemassee, Gregory Alexander, menjelaskan bahwa monyet-monyet tersebut tidak terinfeksi penyakit dan sama sekali tidak berbahaya.
“Mereka sedikit pemalu dan tidak mengancam keselamatan publik,” ujar Alexander dalam keterangannya pada Kamis pagi.
Menurut Alexander, insiden tersebut terjadi akibat kelalaian seorang karyawan baru yang tidak menutup pintu kandang dengan rapat. Monyet-monyet betina yang berusia muda dan beratnya sekitar 3 kilogram ini belum digunakan dalam penelitian dan dipastikan tidak terpapar bahan berbahaya.
Fasilitas Alpha Genesis, yang dikenal sebagai penyedia primata untuk penelitian di seluruh dunia, segera mengerahkan tim untuk menanggulangi kaburnya hewan-hewan tersebut. Mereka menggunakan umpan berupa makanan dan perangkap untuk menangkap kembali monyet-monyet tersebut. Alpha Genesis juga memasang kamera termal untuk melacak pergerakan mereka.
Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau warga yang tinggal di sekitar area fasilitas untuk menutup jendela dan pintu rumah mereka guna mencegah monyet tersebut bersembunyi di dalam rumah. Jika menemukan monyet tersebut, warga diminta untuk segera menghubungi layanan darurat 911.
Alexander menambahkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan perusahaan untuk menangani situasi ini dengan cepat.
“Kami sudah memiliki pengalaman menangani kejadian serupa di masa lalu, dan mereka biasanya bisa dikembalikan dengan menggunakan buah-buahan atau camilan favorit mereka,” jelasnya.
Namun, ini bukan pertama kalinya Alpha Genesis menghadapi masalah terkait pelarian primata. Pada tahun 2018, perusahaan ini dikenakan denda sebesar USD 12.600 oleh pejabat federal setelah sejumlah primata kabur dan beberapa di antaranya tidak mendapatkan air dalam waktu lama. Pada 2014, 26 primata juga berhasil melarikan diri, dan pada 2016, 19 monyet lainnya keluar dari fasilitas tersebut.
Kelompok aktivis Stop Animal Exploitation Now, yang terlibat dalam pemberian denda terhadap Alpha Genesis, mengkritik insiden ini sebagai bentuk kelalaian yang membahayakan keselamatan publik dan kesejahteraan hewan.
Michael Budkie, direktur eksekutif kelompok tersebut, mengirimkan surat kepada Departemen Pertanian AS meminta agar segera dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap fasilitas Alpha Genesis, mengingat sejarah pelanggaran yang telah terjadi.
Baca Juga: Alasan Warga Latin Pilih Donald Trump Ternyata Cukup Sederhana
Sementara itu, upaya untuk menangkap kembali monyet-monyet yang kabur terus dilakukan, dengan harapan mereka dapat segera dipulangkan tanpa membahayakan orang atau hewan lain di sekitarnya.
Berita Terkait
-
Alasan Warga Latin Pilih Donald Trump Ternyata Cukup Sederhana
-
Presiden Terpilih AS, Donald Trump Segera Temui Joe Biden
-
Dari Florida ke Gedung Putih: Perjalanan Trump Menuju Kemenangan Pilpres 2024
-
Kamala Harris Ucapkan Selamat pada Trump di Universitas Howard
-
Elon Musk Diprediksi Untung Besar Usai Donald Trump Menang Pilpres AS
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru