Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi NasDem Saan Mustopa menanggapi video viral yang menunjukkan seorang peternak sapi perah di Pasuruan terpaksa membuang ribuan liter susu karena tak terserap pasar.
Dia menyayangkan kejadian tersebut dan meminta pemerintah agar menjadikan peternak lokal sebagai prioritas pada pasar dengan komoditas susu sapi.
“Kami berharap petani dan peternak lokal, khususnya peternak sapi perah tetap menjadi prioritas perhatian dari pemerintah,” kata Saan di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024).
Menurut Saan, selain untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, dukungan pemerintah terhadap peternak lokal sangat diperlukan agar produk mereka tidak kalah bersaing dengan impor. Dia berharap tidak ada lagi peternak yang kesulitan menjual hasil panennya.
“Jangan sampai peternak kita tidak bisa menjual susunya, bahkan tidak mampu bersaing dengan produk impor. Proteksi untuk peternak lokal sangat diperlukan,” ujar Saan.
Dia juga menekankan pemenuhan kebutuhan nasional harus tetap mengutamakan hasil produksi dalam negeri. Saan pun mendorong pemerintah agar mengutamakan produk lokal dan hanya melakukan impor bila stok dalam negeri tidak mencukupi.
“Sebaiknya dihitung dulu kebutuhan nasional, dari lokal berapa, baru sisanya yang kurang dari luar. Dengan begitu, ketersediaan susu nasional tetap terjaga dan peternak lokal tidak terabaikan,” tutur Saan.
Sebelumnya, video ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah unggahan akun X @NenkMonica menunjukkan seorang peternak bernama Bayu membuang ribuan liter susu segar karena perusahaan pengolah susu menerapkan kebijakan pembatasan pasokan dari peternak lokal.
Berdasarkan video tersebut, kebijakan pembatasan tersebut disebabkan adanya perbaikan mesin, tapi pihak perusahaan tetap memproduksi susu dengan bahan baku impor.
Baca Juga: NasDem Dukung Kebijakan Prabowo Menghapus Kredit Macet Pelaku UMKM, Petani, dan Nelayan
Bayu, dalam video tersebut mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahaan yang lebih memilih susu impor, sementara produksi lokal berlimpah tetapi terbuang sia-sia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar