Suara.com - Pelaku industri nasional memiliki tanggung jawab untuk menjalankan prinsip keberlanjutan agar bisnis di Indonesia tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjaga masa depan lingkungan dan generasi mendatang.
Hal ini dibahas dalam seminar Pra-Munas Kagama XIV bertajuk “Komitmen Keberlanjutan Korporasi Dalam Aspek Sosial dan Lingkungan,” yang diselenggarakan oleh Komunitas Kagama Persma. Seminar ini mengangkat pentingnya penerapan program keberlanjutan di sektor industri.
Direktur PT J Resources Asia Pasifik Tbk, Anang Rizkani Noor yang hadir sebagai pembicara mengatakan bahwa perusahaan kini semakin sadar perihal urgensi keberlanjutan.
“Semua yang kami lakukan harus bisa mempertimbangkan risiko jangka panjang. Jika ada risiko, perlu ada mitigasi dan langkah penanggulangan,” kata Anang di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024).
Menurut dia, perubahan iklim kini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Misalnya, suhu yang lebih tinggi mendorong petani di Berau, Kalimantan Timur untuk bekerja di malam hari guna menghindari panas berlebihan di siang hari.
Pada kesempatan yang sama, Vice President Sinerji Teknologi dan Operasi PT Pupuk Indonesia (Persero) William Kusnanto menekankan bahwa perusahaannya juga telah mengambil berbagai langkah keberlanjutan.
“Kami di Pupuk Indonesia berkomitmen mengurangi emisi global. Pada 2030, kami menargetkan pengurangan emisi sebesar 28 persen dan pada 2060 mencapai net zero emission,” klaim William.
Dia mengklaim, Pupuk Indonesia menjalankan beberapa inisiatif, seperti efisiensi energi, pengembangan energi hijau, serta penerapan teknologi penangkapan karbon sebagai langkah konkret untuk mendukung keberlanjutan.
Sementara itu, Deputi Head HSE Harita Nickel Iwan Syahroni menyatakan bahwa isu keberlanjutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari operasional perusahaan, terutama di sektor hilirisasi nikel.
Baca Juga: Hyundai Suap Mantan Bupati Cirebon Enam Kali Demi Proyek PLTU Batu Bara yang Merusak Lingkungan
“Komitmen kami pada sustainability termasuk memanfaatkan bahan yang sebelumnya dibuang untuk diolah menjadi baterai. Kami juga menggunakan biodiesel B30 dan berencana meningkatkannya ke B40 ke depan,” klaim Iwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan