Suara.com - Pendukung cagub-cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana diminta untuk siap menerima apa pun hasil dari Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan itu disampaikan sendiri oleh Dharma usai mencoblos di TPS 31 Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pensiunan polisi itu menyampaikan kalau apa pun hasil dari Pilkada hari ini telah menjadi ketentuan Tuhan. Sehingga, dia meminta agar warga Jakarta tidak kecewa bila jagoannya tidak masuk putaran kedua Pilkada Jakarta.
"Kepada seluruh warga Jakarta, apapun hasilnya yang diumumkan nanti, biarkanlah Tuhan yang menentukannya. Tidak perlu kecewa bagi yang tidak masuk putaran berikutnya, termasuk kami," kata Dharma kepada awak media, Rabu (27/11/2024).
Dharma mengaku enggan sesumbar bisa memenangkan Pilkada dalam satu putaran saja. Dia memilih untuk menyerahkan segala hasilnya atas ketentuan Tuhan. Menurutnya, ikhlas menjadi sikap terpenting dalam menyikapi kompetisi pilkada ini.
"Mau dia kalah dalam satu putaran atau apa, serahkanlah hasilnya kepada Tuhan dan belajarlah ikhlas. Kalau kita kecewa berarti kita menentang putusan Tuhan. Ikhlas itu maksudnya gitu. Jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita sebenarnya sudah ada dalam rencangan Tuhan. Tinggal kita mau mengikuti rencangan Tuhan atau kita mencari jalan sendiri," tururnya.
Mengenai perolehan suara, Dharma menyatakan tidak punya target apa pun. Dia terus menekankan kalau dirinya menyerahkan segala hasilnya terhadap rencana Tuhan. Sikap pasrah tersebut, kata Dharma, membantu dirinya bisa lebih mudah ikhlas.
"Saya gak ada target. Karena sekali lagi, apapun yang terjadi, itu adalah skenario Tuhan. Ya, seringkali kita mereka-reka yang kita inginkan. Tapi satu, membuat kita gak ikhlas," ucap Dharma.
Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga pasangan calon. Yakni, cagub-cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, cagub-cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, serta cagub-cawagub nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Baca Juga: 10 Tahanan KPK Nyoblos di Pilkada Jakarta, Ini Daftarnya
Berita Terkait
-
Elite PDIP Pede Pramono-Rano Bisa Kalahkan Endorsement Prabowo ke RK-Suswono
-
Dikasihani Rano Karno karena Tak Bisa Nyoblos di Jakarta, RK Pasrah: Silakan Ditertawakan
-
Pede Menang Satu Putaran di Jakarta, Pramono: Tak Ada Sesuatu Mengganggu Saya
-
Marak Serangan Fajar di Masa Tenang Pilkada Jakarta, Bawaslu Sita Sembako hingga OTT Timses Paslon
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri