Suara.com - Ribuan warga Korea Selatan turun ke jalan pada hari Rabu untuk menggelar demonstrasi besar sebagai bentuk kemarahan terhadap Presiden Yoon Seok Yeol. Protes ini dipicu oleh upaya gagal Yoon dalam memberlakukan darurat militer yang memicu kekacauan politik di negara yang dikenal dengan sistem demokrasi yang dinamis.
Para demonstran yang mayoritas adalah pekerja dari serikat buruh dan anggota oposisi, berbaris menuju kantor kepresidenan di Seoul, menuntut agar Yoon mundur dari jabatannya.
Mereka menganggap langkah Presiden Yoon untuk memberlakukan darurat militer sebagai bentuk “kudeta diri” untuk melindungi dirinya sendiri dan keluarganya, mengingat berbagai skandal yang melibatkan ibu negara sejak Yoon menjabat pada 2022.
Aksi protes ini juga terlihat di luar Gedung Majelis Nasional, tempat anggota parlemen sebelumnya menangguhkan deklarasi darurat militer tersebut. Dalam unjuk rasa yang penuh semangat ini, peserta membawa plakat berwarna-warni dan menyanyikan lagu kebangsaan Korea Selatan.
Sejumlah tokoh oposisi seperti Cho Kuk dan Lee Jae-myung menyatakan bahwa tindakan Yoon telah melanggar konstitusi dan hukum, bahkan mengarah pada upaya kudeta dan pengkhianatan.
“Kami tidak akan membiarkan demokrasi kita dihancurkan. Kami harus mempertahankan sistem ini,” ujar Shin So-yeon, seorang perempuan berusia 20-an, yang merasa terbangun akan betapa rapuhnya demokrasi yang telah diperjuangkan selama puluhan tahun.
Banyak peserta protes yang menyebut momen ini mengingatkan mereka pada protes besar tahun 2016 yang berhasil menggulingkan Presiden Park Geun-hye.
Sebagian besar dari mereka juga mengekspresikan ketidakpercayaan terhadap Presiden Yoon, yang mereka anggap sebagai pemimpin yang tidak rasional.
"Presiden ini gila, dan ia berbahaya bagi demokrasi kita," kata Choi Moon-jung, seorang demonstran berusia 55 tahun.
Baca Juga: Seoul Kembali Normal Setelah Kekacauan Darurat Militer, Tapi Ketakutan Tersisa
Protes tersebut semakin memanas dengan banyaknya warga yang bergabung sepanjang hari, bahkan mempersiapkan diri untuk kembali berdemonstrasi semalam suntuk.
Para anggota oposisi kemudian mengajukan mosi pemakzulan terhadap Presiden Yoon, yang jika disetujui akan memerlukan dukungan dua pertiga dari anggota parlemen dan minimal enam hakim Mahkamah Konstitusi. Mosi tersebut diperkirakan akan diputuskan dalam waktu dekat.
Berita Terkait
-
Seoul Kembali Normal Setelah Kekacauan Darurat Militer, Tapi Ketakutan Tersisa
-
Viral! Politikus Korea Selatan Rebut Senapan Tentara di Tengah Kekacauan Seoul
-
Siasat Hindari Wajib Militer Gagal Total, Pria Korsel Dipenjara Setelah Sengaja Menggemukkan Diri
-
Keputusan Mengejutkan Presiden Korsel Picu Krisis Pasar: Won Anjlok, Saham Terjun Bebas
-
DPK Desak Presiden Yoon Mundur, Industri Hiburan Korea Ikut Kena Imbas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Bentuk Posbankum Terbanyak, Pemprov Jateng Raih Rekor MURI
-
Soal UMP Jakarta 2026, Legislator PKS Wanti-wanti Potensi Perusahaan Gulung Tikar
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis 2025 Naik Jadi Rp99 Triliun, BGN Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Hari
-
Bukan Tak Senang, Ini Alasan Prabowo Larang Siswa Sambut Kunjungan Presiden
-
10 Wisata Alam Jember untuk Libur Akhir Tahun, dari Pantai Eksotis hingga Situs Megalitik
-
Adian Napitupulu Siap Temui Purbaya Bawa Data: Milenial-Gen Z Justru Suka Produk Thrifting
-
Ketua BGN Tak Masalah Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Punya 41 SPPG: Siapa yang Mampu Silakan Bangun