Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan, saat ini banyak anak-anak Indonesia yang tidak kenal dengan bangsanya sendiri. Sehingga tak sedikit dari mereka justru mengidolakan sosok dari luar negeri.
Padahal, kata Arifah Arifah, Indonesia punya banyak tokoh bangsa yang juga bisa dijadikan panutan.
"Kami melihat bahwa anak-anak kita sekarang semakin tidak kenal dengan negerinya. Mereka punya idola dari luar, jauh dari Indonesia. Padahal kita punya R.A. Kartini, kita punya Pangeran Diponegoro, kita punya Soekarno, kita punya Hatta," kata Arifah saat acara Kampanye 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan di Sudirman, Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Menurutnya, fenomena tersebut erat kaitannya dengan penanaman karakter anak-anak Indonesia. Karena itu, Kemen PPPA akan turut menggandeng Kementerian Kebudayaan dalam pembentukan ruang bersama Merah Putih di desa.
Arifah menyampaikan, di dalam ruang tersebut akan disiapkan buku-buku tentang sejarah, dongeng, serta berbagai buku cerita tentang keindahan Indonesia serta tokoh-tokoh bangsa.
Ruang Bersama Merah Putih tersebut, dikatakan Arifah, sebenarnya program lanjutan dari Menteri PPPA seelumnya Bintang Puspayoga. Yakni, program Desa Kelurahan Yang Ramah Anak dan Perempuan berganti nama menjadi Ruang Bersama Merah Putih.
Pergantian nama itu dilakukan karena Ruang Bersama Merah Putih merupakan kolaborasi dari seluruh kementerian dan pimpinan lembaga pemerintah serta partisipasi masyarakat untuk menguatkan masyarakat sejak dari tingkat desa.
"Ruang Bersama Merah Putih ini, yang ada dalam bayangan kami, yang sudah rencanakan adalah bagaimana anak-anak ini bisa mengurangi penggunaan gadget dengan memfasilitasi beberapa hal itu," imbuh Arifah.
Selain menyediakan aneka buku, ruang bersama itu juga akan difasilitasi berbagai macam permainan-permainan tradisional bagi anak-anak. Tujuannya, agar anak memiliki kegiatan lain dan tidak hanya fokus dengan ponselnya.
Baca Juga: Sosialisasi di Transportasi Umum, Menteri PPPA: Kekerasan terhadap Perempuan Harus Nol
Menurut Arifah, berbagai permainan tradisional itu mengandung filosofi kehidupan yang sangat tinggi.
"Permainan tradisional itu tidak bermain sendiri, mereka berkelompok, mereka harus bersama-sama, harus antre, tidak boleh curang dan yang paling penting adalah tidak membedakan ketika bermain mau agamanya Kristen, Hindu, Buddha, Protestan, mereka akan bermain bersama-sama," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sosialisasi di Transportasi Umum, Menteri PPPA: Kekerasan terhadap Perempuan Harus Nol
-
Habib Zaidan Yahya Sirkel Miftah Kuat Tak Tidur 2 Hari, Netizen Desak Tes Urin
-
Kembangkan Potensi Non-Akademik Anak, Ada Sekolah Sepak Bola Eksklusif yang Berkolaborasi dengan Manchester United
-
Intip Cara Berkomunikasi dengan Anak Down Syndrome Bersama POTADS DIY
-
Audisi 32 Ribu Anak, Serial Harry Potter Masuk Tahap Produksi pada 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!