Suara.com - Setidaknya 40 sekolah di Delhi dilanda kepanikan pada Senin (17/6) setelah menerima ancaman bom melalui email. Dalam ancaman tersebut, pengirim menuntut uang tebusan sebesar $30.000 dan mengklaim telah menanam bom di dalam gedung sekolah.
Menurut laporan dari kantor berita ANI, email serupa juga diterima oleh dua sekolah lainnya pada Minggu malam (16/6). Ancaman tersebut menyatakan bahwa bom akan diledakkan jika tuntutan pembayaran tidak dipenuhi.
Situasi ini memicu respons cepat dari pihak sekolah dan kepolisian. Para orang tua dipanggil untuk menjemput anak-anak mereka lebih awal, sementara polisi bergerak melakukan penyisiran di seluruh area sekolah.
Beberapa gambar menunjukkan kerumunan orang tua yang panik menjemput anak-anak mereka di gerbang sekolah, sementara aparat berwenang memeriksa lokasi untuk memastikan keamanan.
"Prioritas kami adalah memastikan keselamatan siswa dan staf sekolah. Hingga kini, tidak ditemukan benda mencurigakan," ujar seorang pejabat kepolisian yang turut memantau situasi.
Ancaman Bom Hoaks Meningkat Drastis
Insiden ini menambah panjang daftar ancaman bom yang terjadi di India sepanjang tahun 2024. Data pemerintah mencatat, sejak awal Januari hingga pertengahan November tahun ini, maskapai penerbangan dan bandara di India telah menerima 999 ancaman bom palsu.
Situasi serupa juga terjadi di berbagai sekolah, stasiun kereta api, dan fasilitas publik lainnya. Setidaknya 12 orang telah ditangkap terkait ancaman tersebut selama periode tersebut.
Bukan kali pertama sekolah di Delhi menghadapi ancaman semacam ini. Pada Mei lalu, lebih dari 50 sekolah di Delhi dan Noida menerima ancaman bom serupa yang akhirnya terbukti sebagai hoaks.
Meskipun ancaman-ancaman ini terbukti palsu, pihak berwenang tidak mengambil risiko. Polisi terus melakukan investigasi mendalam untuk melacak sumber email dan pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.
Baca Juga: Kapan Anak Sekolah Libur Semester Ganjil? Cek Jadwal Lengkapnya Nih
“Kami memahami bahwa ini menciptakan kepanikan, tetapi langkah pencegahan ini penting. Keselamatan publik adalah prioritas utama,” lanjut pejabat kepolisian.
Berita Terkait
-
Kapan Anak Sekolah Libur Semester Ganjil? Cek Jadwal Lengkapnya Nih
-
Upaya Keluar dari Jerat Kebijakan Pendidikan yang Kontroversial
-
Kronologi Warga Tolak Pembangunan Gedung Kedubes India Berlantai 18 Berujung Gugatan di PTUN
-
Sinopsis Agni, Film Action India Dibintangi Pratik Gandhi di Prime Video
-
Kembangkan Potensi Non-Akademik Anak, Ada Sekolah Sepak Bola Eksklusif yang Berkolaborasi dengan Manchester United
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru