Suara.com - Sebuah penyakit misterius yang dijuluki "Disease X" tengah menggemparkan Republik Demokratik Kongo setelah merenggut lebih dari 30 nyawa, sebagian besar adalah anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sejak Oktober, terdapat lebih dari 400 kasus yang terdeteksi, dengan banyak korban berusia di bawah 5 tahun yang menderita malnutrisi parah.
"Disease X" adalah istilah yang digunakan WHO untuk menggambarkan patogen hipotetis atau penyakit menular yang belum diketahui tetapi berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi global. Penyakit ini memicu gejala seperti demam, batuk, kelelahan, pilek, dan sakit kepala. Dalam kasus yang lebih parah, gejala berkembang menjadi sesak napas, anemia, hingga tanda-tanda malnutrisi akut.
WHO telah mengirimkan tim tanggap cepat ke lokasi wabah di Provinsi Kwango. Namun, kondisi jalan yang buruk serta hujan deras membuat akses menuju wilayah tersebut menjadi sangat sulit. Diperkirakan tim membutuhkan waktu dua hari untuk mencapai pusat wabah yang berada di daerah terpencil.
“Tantangan geografis dan terbatasnya fasilitas diagnostik memperlambat identifikasi penyebab penyakit ini,” kata juru bicara WHO.
Untuk mempercepat penanganan, sampel-sampel telah dikumpulkan untuk diuji di laboratorium, sementara tim juga aktif menyelidiki penyebaran penyakit serta mencari kasus baru di fasilitas kesehatan maupun komunitas setempat.
Berdasarkan gejala yang muncul, WHO mencurigai bahwa penyakit ini mungkin berkaitan dengan pneumonia akut, influenza, COVID-19, campak, atau malaria. Malnutrisi parah yang melanda anak-anak di wilayah tersebut menjadi faktor kontributor signifikan dalam keparahan kasus.
"Malaria adalah penyakit yang umum terjadi di wilayah ini dan mungkin turut berperan dalam wabah," tambah WHO.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika telah memperingatkan bahwa Disease X mungkin menyebar melalui udara, meski metode penularannya masih belum dapat dipastikan. Para ahli masih berusaha memahami sifat penyakit ini untuk menentukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.
"Kami berada dalam situasi darurat kesehatan global yang memerlukan perhatian serius," tegas seorang pejabat WHO.
Baca Juga: Sinopsis The Queen Who Crowns, Drama Saeguk yang Dibintangi Cha Joo Young
Berita Terkait
-
Sinopsis The Queen Who Crowns, Drama Saeguk yang Dibintangi Cha Joo Young
-
3 Rekomendasi Drama Sageuk Mendatang yang Layak Kamu Nantikan
-
Dibintangi Lee Hyun Wook, Drakor The Queen Who Crowns Umumkan Pemain Utama
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar