Suara.com - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak perlu dievaluasi pasca banyaknya rentetan kasus yang pelakunya melibatkan anggota kepolisian.
Menurutnya para pelaku hanyan lah oknum saja, tak perlu sampai pucuk pimpinannya dievaluasi.
Hal itu disampaikan Habibur menanggapi pertanyaan awak media apakah perlu Kapolri dievaluasi meengingat banyaknya kasus angggota kepolisian lakukan penyalahgunaan senjata api.
"Kalau namanya kasus, dimana saja ada, yang namanya oknum dimana saja ada. Apa kaitannya dengan Kapolri?," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Ia mengklaim jika kepemimpinan Listyo sama sekali tak ada masalah.
"Kau diarahkan ke kepemimpinan Kapolri. Kepemimpinan Kapolri tidak ada masalah, saya kasih nilai 9 dari 10. Saya berani mempertaruhkan kedudukan saya. Apa yang mau dievaluasi?," ujarnya.
Terkait oknum di POlri kata Habibur, pihaknya hanya cukup menindak kepada jajaran di bawah Kapolri seperti Irwasum hingga Propam.
"Jauh sekali pak. Jauh sekali pak. Misalnya ada oknum wartawan nih, jual-beli berita. Masa pimrednya kita ini... tidak juga. Tapi diperiksa juga pak. Enggak, enggak ada. Jauh. Jangan memaksa," pungkasnya.
Untuk diketahui baru-baru ini adalagi kasus anggota kepolisian menebak warga sipil hingga tewas.
Baca Juga: Profil 2 Jenderal Polisi yang Ditugaskan Kapolri untuk Tangkap Fredy Pratama
Pelakunya adalah Anggota Polres Palangkaraya, Brigadir Anton yang menjadi tersangka usai melakukan pembunuhan serta pencurian dengan kekerasan bersama seseorang bernama Hariyono pada 27 November 2024. Kasus ini terungkap usai adanya penemuan jenazah ternyata merupakan korban berinisial BA.
Berita Terkait
-
PR Besar Polri: Laporan KDRT hingga Pencabulan Paling Banyak tapi Kasusnya Mangkrak!
-
Siapkan Ribuan Pos Pengamanan, Kapolri Prediksi Bakal Ada Dua Puncak Arus Mudik saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Kantongi Bukti Video Dugaan Intervensi Aparat di Paniai, PDIP Desak Kapolri Dicopot!
-
Beredar Diduga Foto Kapolri dan Jokowi di Rumah Gus Miftah, Netizen Mendadak Curiga: Maksudnya Apa Ya?
-
Profil 2 Jenderal Polisi yang Ditugaskan Kapolri untuk Tangkap Fredy Pratama
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?