Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan telah melakukan pembicaraan serius dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengenai konflik yang tengah berlangsung di Gaza.
Trump menegaskan ancaman bahwa jika kelompok Hamas tidak membebaskan para sandera sebelum 20 Januari, saat ia resmi dilantik, maka situasi akan memburuk drastis.
“Seperti yang Anda tahu, saya telah memberikan peringatan bahwa jika para sandera tidak pulang sebelum tanggal tersebut, kekacauan akan terjadi,” tegas Trump dalam konferensi pers di Palm Beach, Florida, Senin
Trump menambahkan bahwa jika kesepakatan gencatan senjata belum tercapai saat ia mulai menjabat, maka dampaknya tidak akan menyenangkan.
“Jika tidak ada kesepakatan hingga saya menjabat, situasinya akan menjadi sangat buruk,” lanjutnya.
Serangan yang dipimpin militan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut data Israel, telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, termasuk warga dengan kewarganegaraan ganda Israel-Amerika.
Hingga kini, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan melalui negosiasi dan operasi militer Israel, namun sekitar separuh dari sandera yang masih ditahan di Gaza diperkirakan masih hidup.
Presiden AS saat ini, Joe Biden, juga telah mengirimkan sejumlah penasihat senior ke wilayah tersebut guna mempercepat upaya tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Namun, negosiasi yang berjalan tampaknya belum membuahkan hasil konkret.
Kini, tekanan semakin besar bagi Hamas untuk menanggapi tuntutan tersebut. Sementara itu, dunia internasional terus memantau perkembangan di Gaza, menantikan apakah peringatan Trump akan mempengaruhi dinamika negosiasi atau justru memperumit keadaan.
Baca Juga: Donald Trump Desak Zelenskyy dan Putin untuk Segera Berdamai: Perang Ini Harus Berakhir!
Situasi yang terus bergejolak ini menempatkan masa depan kawasan dalam ketidakpastian, dengan banyak pihak berharap upaya diplomatik dapat mencegah eskalasi lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Donald Trump Desak Zelenskyy dan Putin untuk Segera Berdamai: Perang Ini Harus Berakhir!
-
Drone Misterius Resahkan Warga AS, Donald Trump Beri Perintah Tembak
-
Sosok Natalie Rupnow, Siswi di Balik Tragedi Penembakan Massal Sekolah Wisconsin AS
-
Penampakan Drone Misterius Gemparkan Netizen AS, Ulah Iran atau UFO?
-
Sekolah Jadi Medan Perang, Siswa Tembak Guru dan Temannya di Amerika Serikat
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Di Sela Kesibukan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Terekam Baca Alquran di Dalam Mobil
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 1 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Awal Bulan
-
Pohon Tumbang di Jakarta Makan Korban Jiwa, Begini Ultimatum DPRD ke Distamhut DKI
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi