Suara.com - Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus, angkat bicara menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi usai dipecat dari partai.
Diketahui, Jokowi usai dipecat PDIP menyampaikan jika waktu akan menguji.
Menanggapi itu, Deddy menyampaikan waktu sudah membuktikan jika Jokowi bukan orang yang loyal terhadap prinsip, nilai, etika, dan moral.
"Kami menangkapnya begini, kalau biar waktu yang membuktikan, waktu sudah membuktikan beliau bukan orang yang loyal terhadap prinsip, nilai, etika, dan moral. Bahkan terhadap konstitusi," kata Deddy dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
Ia lantas menyinggung ulah-ulah Jokowi. Menurutnya, Jokowi telah melakukan gaya politik gentong babi.
"Kita tahu beliau 17 kali turun ke Jawa Tengah selama proses Pilpres. Satu hal yang sebenarnya bisa dikatakan oleh para intelektual, akademisi pemilu sebagai bentuk politik gentong babi, pork barrel politics. Jadi itu saya kira sudah cukup jelas," katanya.
Sebelumnya PDIP resmi memecat Presiden ke-7 Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terpilih Bobby Nasution sebagai kader.
Jokowi pun menanggapi pemecatan sebagai kader PDIP dengan santai dan tidak mempermasalahkan.
"Ya, nggak apa, nggak apa," terangnya saat ditemui, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga: KPK Bantah Ada Unsur Politis dalam Pemeriksaan Elite PDIP Yasonna Laoly, Begini Penjelasannya
Jokowi pun menghormati pemecatan dari DPP PDIP sebagai kader. Jokowi menyebut tidak dalam posisi membela maupun memberikan penilaian.
"Saya menghormati itu. Dan saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian, keputusan itu sudah terjadi," jelas dia.
"Nanti, nanti waktu yang akan mengujinya, ya. Saya rasa itu saja," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah nanti KTA PDIP akan dikembalikan, Jokowi tidak menjawab dan hanya tertawa.
Saat disinggung apakah rencana ke depan akan membentuk partai baru usai dipecat dari PDIP, Jokowi kembali menyebut partai perorangan.
Berita Terkait
-
Akui Eskalasi Serangan Meningkat Usai Pecat Jokowi, Elit PDIP: Sejuta Persen Ini Digerakan Mereka yang Punya Kuasa
-
Banteng Ngamuk Gegara Marak Spanduk Sebut Ketumnya Ilegal, Megawati Perintahkan Kader PDIP Siaga 1
-
Tak Membantah, Ini Respons Elite soal Kabar Jokowi Bakal Acak-acak Kongres PDIP Lewat Pergantian Sekjen
-
KPK Bantah Ada Unsur Politis dalam Pemeriksaan Elite PDIP Yasonna Laoly, Begini Penjelasannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka