Suara.com - Seorang warga Desa Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Handika Saputra (32), dikejutkan dengan kemunculan seekor harimau sumatera saat sedang berburu babi hutan di atas pohon setinggi 15 meter.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Harimau Sumatera muncul di kawasan Jorong Batuang Panjang, Nagari Muaro Pauh, tepat di tepi Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam.
"Saya sangat kaget melihat harimau sumatera di bawah pohon tempat saya mengintai babi untuk ditembak," ujar Handika, dikutip dari Antara, Kamis (26/12/2024).
Handika menceritakan momen mencekam itu. Ia merasa tubuhnya gemetar dan seakan membeku seperti berada di dalam lemari es. Dari atas pohon, ia hanya bisa diam dan berharap harimau sumatera tersebut tidak menyadari keberadaannya.
"Untungnya harimau hanya melintas pelan ke arah hutan dan tidak melihat saya," tambahnya.
Setelah memastikan kondisi aman, Handika turun dari pohon setengah jam setelah harimau pergi. Ia berjalan mundur menuju perkampungan untuk memastikan bahwa satwa liar itu tidak mengikuti dirinya. Sesampainya di kampung, ia langsung melaporkan kejadian ini kepada Wali Jorong Batuang Panjang.
Wali Jorong Batuang Panjang, Fajri, segera meneruskan laporan ini ke Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Kepala Resor BKSDA Maninjau, Rusdiyan P. Ritonga mengatakan, lokasi kejadian berada di area perlintasan harimau sumatera, yang merupakan satwa liar dilindungi.
"Kemungkinan besar, harimau tersebut hanya melintas karena wilayah itu berada di tepi Cagar Alam Maninjau," jelas Rusdiyan.
Rusdiyan meminta warga setempat untuk lebih waspada, terutama menghindari aktivitas di area hutan pada jam aktif harimau, yaitu dari pukul 16.00 WIB hingga 08.00 WIB. Selain itu, warga diimbau untuk tidak berburu babi hutan di kawasan hutan, mengingat babi hutan merupakan pakan utama harimau sumatera.
"Jangan melakukan perburuan babi di kawasan hutan. Selain berisiko, ini melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya," tegas Rusdiyan.
Berita Terkait
-
Rizky dan Lestari, Harimau Sumatera penghuni baru TMSBK Bukittinggi
-
Melihat Proses Evakuasi Harimau Sumatera Pemakan Ternak di Agam
-
Krisis Konservasi: Gajah dan Harimau Sumatera Terancam di Aceh
-
Gemas! Bakso Anak Harimau Sumatera Curi Perhatian di Disney Animal Kingdom Amerika
-
Tak Sengaja Bertemu Harimau, Pemburu Babi di Agam Gemetaran di Atas Pohon 15 Meter
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis