Suara.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari ini secara terbuka meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, atas insiden tragis yang melibatkan penembakan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines.
Pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia di wilayah udara Grozny, dalam perjalanan dari Baku menuju Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember. Sebanyak 38 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini.
Menurut pernyataan resmi Kremlin, Putin menyampaikan permohonan maafnya dalam percakapan langsung dengan Aliyev.
"Vladimir Putin mengungkapkan penyesalan mendalam atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia. Ia juga menyampaikan belasungkawa tulus kepada keluarga para korban dan mendoakan pemulihan bagi yang terluka," ungkap pernyataan tersebut.
Pesawat Azerbaijan Airlines yang mengikuti jalur penerbangan resmi mengalami beberapa kesulitan saat mencoba mendarat di bandara Grozny. Pada saat yang sama, wilayah Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang berada di bawah serangan drone tempur Ukraina.
Sistem pertahanan udara Rusia, termasuk sistem Pantsir-S, sedang aktif merespons serangan tersebut ketika insiden terjadi.
Sumber di Kremlin menyebutkan bahwa Investigative Committee of Russia telah membuka penyelidikan resmi terkait insiden ini berdasarkan Pasal 263 dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Rusia, yang mengatur pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas dan operasi transportasi udara.
"Langkah investigasi awal telah dimulai, melibatkan spesialis sipil dan militer. Selain itu, perwakilan dari Kejaksaan Umum Azerbaijan dan Kazakhstan juga ikut serta dalam penyelidikan di lokasi jatuhnya pesawat," kata pernyataan tersebut.
Kapten pesawat, Igor Kshnyakin, dan kopilotnya, Aleksandr Kalyaninov, menerima pujian atas upaya mereka menyelamatkan para penumpang. Keduanya berhasil mengarahkan pesawat keluar dari wilayah udara Rusia sebelum akhirnya jatuh di dekat Aktau. Dari total 67 penumpang dan awak, 29 orang dilaporkan selamat dari tragedi tersebut.
Baca Juga: Dari Pyongyang ke Moskow, Aliran Senjata dan Tentara Korut ke Rusia Makin Deras
Pernyataan terbaru dari Putin ini menjadi pengakuan resmi pertama bahwa pesawat Azerbaijan Airlines ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia. Sebelumnya, media Rusia sempat menyalahkan kawanan burung sebagai penyebab kecelakaan.
Pakar penerbangan internasional, bersama pejabat dari Azerbaijan dan Amerika Serikat, telah menguatkan analisis bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar terkena rudal yang ditembakkan oleh Rusia. John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, menyatakan bahwa ada indikasi awal yang menunjukkan keterlibatan sistem pertahanan udara Rusia dalam insiden ini.
Pengakuan ini membuka jalan bagi tuntutan kompensasi dari pihak Azerbaijan Airlines dan keluarga korban. Kremlin diperkirakan akan menghadapi tekanan diplomatik untuk memberikan ganti rugi yang memadai atas kecelakaan yang disebut sebagai akibat "kesalahan tragis" dalam operasi militernya.
Saat ini, Rusia, Azerbaijan, dan Kazakhstan bekerja sama secara erat dalam penyelidikan insiden ini. Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menentukan kronologi pasti serta tanggung jawab pihak terkait.
Dengan pernyataan maaf dari Putin, perhatian kini tertuju pada bagaimana Kremlin akan menangani tuntutan dari keluarga korban serta dampak diplomatik yang muncul dari insiden ini.
Berita Terkait
-
Dari Pyongyang ke Moskow, Aliran Senjata dan Tentara Korut ke Rusia Makin Deras
-
Tragis! Tentara Korea Utara Jadi 'Tumbal' Perang Rusia-Ukraina, Pilih Bunuh Diri Daripada Menyerah
-
Pesawat Azerbaijan Jatuh di Aktau, Dubes RI Pastikan Tak Ada Korban WNI
-
Tentara Korea Utara Ditangkap Pasukan Ukraina! Bantu Rusia, Malah Jadi Tawanan?
-
Rekam Detik-detik Mencekam, Ini Doa Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?
-
Kemensos Buka 'Pintu Ampun' 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Terima Bansos Lagi, Ini Syaratnya
-
Interflour Gandeng Sekolah Vokasi IPB, Cetak Profesional Kuliner dan Bongkar Tren Kue Artistik 2025