Suara.com - Sumber dari kelompok perlawanan Palestina yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza membantah laporan yang menyatakan bahwa pemimpin Hamas telah meninggalkan daerah yang dikepung sebagai syarat yang ditetapkan oleh Israel untuk mencapai kesepakatan.
Sumber tersebut, yang berbicara kepada kantor berita Al-Araby Al-Jadeed yang berbasis di London, menyatakan bahwa laporan itu merupakan bagian dari yang mereka sebut "perang media."
Dalam laporan yang dirilis pada hari Minggu, kantor berita tersebut mengutip sumber yang sama yang menyatakan bahwa negosiasi gencatan senjata masih berlangsung karena ada beberapa isu yang belum disepakati dan harus dinegosiasikan dengan pejabat politik Israel.
Sumber tersebut menekankan bahwa pembicaraan bertujuan untuk mencapai kesepakatan menyeluruh mengenai gencatan senjata.
Pada hari Jumat, Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah melanjutkan putaran baru negosiasi tidak langsung dengan Israel mengenai gencatan senjata di Doha, ibu kota Qatar.
Hamas menekankan keseriusannya dalam mencapai kesepakatan segera yang memenuhi harapan warga Gaza.
Gerakan tersebut juga menyatakan bahwa fokus pembicaraan selanjutnya adalah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta memastikan kembalinya pengungsi ke rumah mereka.
Negosiasi sebelumnya terkait gencatan senjata di Gaza telah mengalami kegagalan dalam beberapa bulan terakhir, dengan Hamas menyalahkan Israel atas kebuntuan karena penolakannya untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza.
Penundaan gencatan senjata oleh rezim di Gaza juga memicu kemarahan di kalangan warga Israel, termasuk keluarga para tawanan yang masih ditahan oleh Hamas.
Baca Juga: When The Phone Rings Tuai Kritik Pedas Usai Bahas Konflik Palestina-Israel
Pihak Israel, yang kritis terhadap otoritas mereka, mengklaim bahwa kesepakatan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memulangkan para tawanan, dengan kabinet dituduh mempermainkan nasib mereka dengan menolak tuntutan Hamas.
Hamas menyandera sekitar 250 orang selama Operasi Penyerbuan Al Aqsa di selatan wilayah yang diduduki Israel pada 7 Oktober 2023, dengan sekitar 100 orang masih ditahan, sementara sisanya telah dibebaskan atau tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Berita Terkait
-
Tragis! 800 Lebih Masjid Luluh Lantak, Situs Kristen Rusak Parah di Palestina Sepanjang 2024
-
Ibu Tentara Israel Kecam Netanyahu: Lindungi Anak-Anak Kami di Gaza!
-
Kekejaman Tentara Israel di Tepi Barat Terungkap, Gunakan Ambulans untuk Menyerang Warga Palestina
-
Israel Rusak Pos Militer Lebanon, UNIFIL Kecam Pelanggaran Hukum Internasional
-
When The Phone Rings Tuai Kritik Pedas Usai Bahas Konflik Palestina-Israel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran