Suara.com - Sebuah tragedi memilukan terjadi di kawasan Juhu, Mumbai, ketika seorang bocah perempuan berusia dua tahun, Vidhi Agrahari, meninggal dunia akibat insiden tak terduga. Seorang pria yang sedang bermain kasar dengan temannya kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat di atas Vidhi, yang saat itu sedang bermain di depan toko kelontong milik keluarganya di Dhobi Ghat, Jalan Juhu Church, pada 2 Januari lalu.
Ayah korban, Vinay Agrahari, yang kini menuntut keadilan atas kematian putri semata wayangnya, mengisahkan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung.
Vinay menjelaskan bahwa pria bernama Harshad Gurav (20) dan temannya, Shahnawaz Ansari (25), adalah pemuda setempat yang kerap bermain di sekitar area tersebut. Saat insiden terjadi, keduanya sedang bercanda dan bermain kasar.
“Istri saya sudah mengingatkan mereka agar bermain di tempat lain karena khawatir akan keselamatan putri kami yang juga sedang bermain di sana,” ujarnya.
Namun, tak lama setelah pergi, kedua pemuda itu kembali dan melanjutkan permainan kasar di lokasi yang sama.
“Tiba-tiba, Harshad kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Vidhi. Anak kami langsung tak sadarkan diri dengan luka parah di kepala,” lanjut Vinay.
Mendengar keributan, sang ibu bergegas keluar dan menemukan Vidhi terkapar dengan darah keluar dari mulut dan hidungnya. Vidhi segera dilarikan ke Rumah Sakit Cooper bersama Harshad, tetapi nyawanya tak tertolong. Bocah malang tersebut meninggal dua hari setelah dirawat intensif di rumah sakit.
“Kami kehilangan satu-satunya anak kami. Ini bukan hanya kecelakaan—ini kelalaian yang merenggut nyawa putri kami,” ujar Vinay dengan penuh emosi.
Ia mempertanyakan mengapa Harshad dan temannya tetap kembali bermain di tempat itu meski telah diperingatkan sebelumnya.
Baca Juga: Anak Bunuh Ayah Demi Klaim Asuransi, Rekayasa Kematian Akibat Ditabrak Traktor
Vinay dan istrinya kini menuntut agar pihak berwenang memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.
Polisi Juhu telah mendaftarkan kasus ini di bawah pasal 106 Bhartiya Nyaya Sanhita (menyebabkan kematian karena kelalaian) terhadap Harshad Gurav, yang diketahui masih berstatus sebagai mahasiswa. Meski polisi telah mengeluarkan surat panggilan terhadap Gurav, hingga saat ini belum ada penangkapan yang dilakukan.
Berita Terkait
-
Anak Bunuh Ayah Demi Klaim Asuransi, Rekayasa Kematian Akibat Ditabrak Traktor
-
Perjuangan Pria India untuk Memperoleh Haknya Lantaran Hidup, Tapi Dianggap Meninggal di Data Resmi
-
Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, DPR: Harus Dimanfaatkan Untuk Perkuat Ekonomi Rakyat
-
Viral Kepala Balita Terjepit Tiang Rumah, Penyelamatan Damkar Tuai Pujian
-
Diduga Kabur dengan Pengemis, Seorang Ibu di India Tega Tinggalkan Suami dan Enam Anak
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah