Suara.com - Pete Hegseth, calon Menteri Pertahanan pilihan Presiden terpilih Donald Trump, menghadapi kritik tajam dalam sidang konfirmasinya pada Selasa (14/1). Sejumlah senator dari Partai Demokrat mempertanyakan pengalaman, rekam jejak, serta pandangan kontroversialnya terkait peran perempuan dalam militer.
Hegseth, mantan pembawa acara Fox News berusia 44 tahun, dikenal sebagai sosok yang menentang kebijakan keragaman, kesetaraan, dan inklusi dalam militer.
Dalam bukunya yang terbaru, ia juga mempertanyakan apakah Jenderal tertinggi AS terpilih karena faktor ras. Sebelum dinominasikan, Hegseth dengan tegas menolak keterlibatan perempuan dalam pertempuran, meskipun ia kemudian menarik kembali pandangan tersebut selama sidang yang berlangsung panas.
Senator Jack Reed, anggota senior Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyatakan keraguannya terhadap kelayakan Hegseth untuk memimpin Pentagon.
Reed juga menyoroti penyelidikan FBI yang dinilainya kurang menyelidiki berbagai tuduhan terhadap Hegseth, termasuk dugaan pelecehan seksual pada 2017, kebiasaan mabuk, serta kesalahan pengelolaan keuangan di organisasi veteran.
Hegseth membantah tuduhan tersebut dan berjanji akan berhenti mengonsumsi alkohol jika dikonfirmasi sebagai Menteri Pertahanan.
Senator Demokrat Kirsten Gillibrand mengecam pernyataan Hegseth di masa lalu yang dianggap merendahkan perempuan di militer.
“Kami memiliki ratusan perempuan yang bertugas di infanteri, anggota militer yang mematikan ... tetapi Anda meremehkan mereka,” ujarnya dalam debat yang memanas.
Di sisi lain, Hegseth mendapat dukungan kuat dari Partai Republik, dengan Senator Roger Wicker menyebut nominasi ini sebagai “tidak konvensional” tetapi tetap layak dipertimbangkan.
Baca Juga: Irlandia Bentuk Pemerintahan Baru Sebelum Pelantikan Presiden AS Donald Trump
Para pendukung Hegseth yang hadir dalam sidang pun menyambutnya dengan tepuk tangan dan meneriakkan “USA, USA, USA.”
Dalam pernyataan pembukaannya, Hegseth berjanji untuk mengembalikan “budaya pejuang” dalam militer AS dan memperingatkan bahwa “akuntabilitas akan datang” bagi mereka yang dianggap tidak memenuhi standar.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan Trump tengah menyusun daftar jenderal yang akan diberhentikan.
Namun, dengan mayoritas tipis Partai Republik di Senat, Hegseth tidak boleh kehilangan lebih dari tiga suara agar dapat dikonfirmasi.
Jika gagal, ia akan menjadi calon Menteri Pertahanan pertama yang ditolak Senat sejak John Tower pada 1989. Jika berhasil, Hegseth akan mengelola anggaran hampir $1 triliun serta menghadapi tantangan geopolitik besar seperti konflik di Ukraina dan Gaza, serta ekspansi militer China.
Dengan perdebatan yang masih berlangsung sengit, keputusan akhir mengenai konfirmasi Hegseth akan menjadi ujian penting bagi arah kebijakan pertahanan pemerintahan Trump yang baru.
Berita Terkait
-
Irlandia Bentuk Pemerintahan Baru Sebelum Pelantikan Presiden AS Donald Trump
-
"Kembali ke Afrika Selatan!" Serangan Keras Steve Bannon ke Elon Musk Picu Kontroversi Rasial
-
Rusia Tanggapi Sanksi AS yang Serang Sektor Energi, Ancaman Ketidakstabilan Global
-
Kepresidenan Trump Dimulai 20 Januari, Hamas Tawarkan Gencatan Senjata dengan Israel
-
Mantan Menlu Jokowi! Retno Marsudi Diangkat Jadi Komisaris Vale Indonesia (INCO)
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka