Suara.com - PT Brantas Abipraya (Persero), melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dengan meluncurkan program Zero Waste di Desa Cikole, Lembang, Bandung. Program inovatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan kawasan hutan melalui pengelolaan sampah terintegrasi.
“Program Zero Waste di Desa Cikole merupakan wujud nyata komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami percaya bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM & Umum Brantas Abipraya.
Sebagai informasi, Desa Cikole, yang sebelumnya sering dilanda bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor, serta dihadapkan pada permasalahan sampah yang menumpuk, kini bertransformasi menjadi desa wisata yang bersih dan lestari. Melalui kolaborasi dengan 21 perusahaan BUMN lainnya, Brantas Abipraya membangun tempat pengelolaan sampah terpadu 3R (reduce, reuse, recycle), dilengkapi dengan mesin pemilah sampah modern, kendaraan pengangkut sampah, serta program pelatihan manajemen sampah yang komprehensif.
Melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, program pengelolaan sampah terpadu di Desa Cikole memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Program ini tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan melindungi lingkungan. Dengan fokus pada edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan teknologi ramah lingkungan, program ini menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat dicapai.
Melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular dan penggunaan teknologi seperti mesin pemilah sampah, program ini berkontribusi pada pengurangan limbah, peningkatan efisiensi sumber daya, dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, program ini juga mendorong terciptanya masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri dalam mengelola lingkungannya.
Salah satu inovasi dalam kolaborasi ini adalah keberadaan master sampah yang akan mengolah semua jenis sampah anorganik dan residu menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, seperti meja, kursi, dan kerajinan tangan. Selain itu, penggunaan eco enzyme juga akan menyuburkan kembali tanah yang rusak dan memulihkan ekosistem.
Program ini tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah saja, namun program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar aktif terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat dalam pengelolaan sampah. Harapannya, Desa Cikole dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Sebagai agen pembangunan, Brantas Abipraya membuktikan bahwa perusahaan konstruksi tidak hanya sekedar membangun infrastruktur, tetapi juga dapat menjadi pelopor dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui program Zero Waste di Desa Cikole, Brantas Abipraya menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini, membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif,” tutup Tumpang Muhammad, Direktur SDM & Umum Brantas Abipraya.
Berita Terkait
-
Bertemu AHY, Pratikno Titip Pembangunan Infrastruktur Agar Masyarakat Tersalurkan Air Bersih
-
Emiten SBMA Beberkan Strategi Meningkatkan Laba Bersih di 2025
-
Brantas Abipraya Berkomitmen Berperan Penuh Dukung Asta Cita Lewat Kegiatan Management Statement 2025
-
Lagi, Brantas Abipraya Raih Peringkat 1 Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024
-
Brantas Abipraya Sukses Rampungkan Proyek Tol Probowangi, Siap Operasi untuk Nataru
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar