Suara.com - Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan BPLH, Ary Sudijanto, menekankan pentingnya perdagangan karbon sebagai langkah strategis demi pengendalian perubahan iklim dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah memiliki peran aktif dalam pengendalian perubahan iklim.
"Salah satu upaya utama adalah mengupayakan emisi karbon pada 2030 sesuai isi perjanjian internasional, Paris Agreement," ujar Ary, mewakili pidato Kementerian Lingkungan Hidup pada konferensi, Kamis (23/1/2025).
Ary menjelaskan bahwa perdagangan karbon menjadi salah satu instrumen penting dalam pengurangan emisi secara integrasi, transparansi, dan adil.
"Indonesia terus mendorong perdagangan karbon. Dengan potensi besar yang dimiliki, kita memiliki peluang untuk tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki posisi strategis untuk memimpin energi terbarukan di kawasan Asia, mengingat kekayaan sumber daya alam yang mendukung pengembangan energi berkelanjutan.
"Dengan strategi yang tepat, pengurangan emisi karbon dapat dilakukan secara efektif sembari mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia juga menyoroti peran Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia (ACEXI) sebagai wadah para ahli dalam mendukung tata kelola nilai ekonomi karbon.
"ACEXI berperan penting sebagai wadah para ahli dalam pengendalian emisi karbon dan tata kelola nilai ekonomi karbon. Dengan urgensi dan peluang yang ada, mari kita bersinergi menghadapi peluang ini," tegas Ary.
Baca Juga: Eddy Soeparno: Perdagangan Karbon Pilar Ekonomi untuk Pertumbuhan 8 Persen
Upaya ini diharapkan tidak hanya mendukung target pengurangan emisi karbon Indonesia pada 2030, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan karbon global dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Prabowo Wajibkan TNI Melek Tekonologi dan Ikut Perkembangan Zaman
-
Misteri 2 Jam Pembicaraan 4 Mata di Kertanegara, Jokowi Beri 'Masukan Rahasia' ke Prabowo
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas