Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Andalas (Unand), Aidinil Zetra, mengatakan bahwa kepala daerah terpilih tetap harus memenuhi janji politik kepada masyarakat di tengah efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
"Sebagai pemimpin, janji politik yang telah disampaikan saat kampanye wajib direalisasikan, meskipun ada kebijakan pemangkasan anggaran dari pusat," ujar Aidinil Zetra, Rabu (12/2/2025).
Menurut Aidinil, masyarakat memilih seorang kepala daerah karena adanya harapan terhadap peningkatan pembangunan dan kesejahteraan.
Janji yang disampaikan saat kampanye, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, serta pembukaan lapangan kerja, harus tetap diprioritaskan.
"Konstituen akan tetap menagih janji politik yang disampaikan saat kampanye, meskipun terjadi efisiensi anggaran. Oleh sebab itu, gubernur, bupati, dan wali kota harus berusaha menunaikan komitmennya kepada rakyat," jelasnya.
Dosen Departemen Ilmu Politik Unand itu mengatakan, jika janji yang telah dibuat tidak ditepati, maka akan timbul apa yang disebut sebagai cedera janji. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan publik terhadap kepemimpinan kepala daerah.
Untuk menghadapi situasi ini, Aidinil menyarankan agar kepala daerah mulai mencari sumber pemasukan baru bagi daerah, termasuk mengoptimalkan sumber pendapatan yang sudah ada melalui inovasi kebijakan.
"Artinya, pemimpin harus kreatif dalam mengelola keuangan daerah. Sebab, masyarakat tidak akan peduli soal efisiensi anggaran dan hanya akan fokus menuntut janji politik yang telah disampaikan," tambahnya.
Aidinil juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam menepati janji politik dengan alasan keterbatasan anggaran dapat berdampak negatif terhadap elektabilitas dan tingkat kepercayaan masyarakat di masa mendatang.
"Jika sudah berjanji, maka harus ditepati. Jika tidak, kepercayaan publik bisa menurun karena adanya cedera janji tersebut," tuturnya.
Diketahui, Komisi II DPR RI telah menyetujui efisiensi atau perubahan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dari delapan mitra kerja komisi sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Prabowo Subianto.
Instruksi yang dimaksud adalah Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. (antara)
Tag
Berita Terkait
-
Cak Imin: Efisiensi Anggaran di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Berdampak Luar Biasa
-
Pemprov DKI Efisiensi Anggaran Terkait Pemotongan TKD, PSI Wanti-wanti: KJP dan Transportasi Jangan
-
18 Gubernur Protes TKD Dipangkas, Mendagri Tito: Faktanya Banyak Pemborosan!
-
Soal Pemangkasan Dana Transfer, Pramono Pilih Cari 'Creative Financing' Ketimbang Protes ke Kemenkeu
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan