Suara.com - Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menanggapi persoalan tentang efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.
Ganjar mengaku mendukung efesiensi anggaran tetapi dia mengingatkan agar praktiknya tidak mengabaikan hak individu dan lembaga.
“Saya sih kalau efisiensi bagus, saya setuju. Apalagi kalau kita bicaranya satu, dan diefiesenkan mana. Oh perjalanan dinas efisien kan dihitung, itu bukan tidak bisa dihitung, saya setuju banget. Mendukung,” kata Ganjar di Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2025).
“Terus kemudian hal yang tidak penting gitu ya, umpama kita bicara ATK kan sudah banyak digital, itu juga bagus. Mungkin makan minum itu biasanya kalau di Pemda ini pengalaman saya ya, di pemerintahan saya kirakan sama, itu juga biasanya tinggi,” tambah dia.
Kemudian, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menyarankan agar adanya perampinyan kelembagaan dari pusat hingga daerah untuk memaksimalkan efisiensi.
“Kalau ini sebagai sebuah gerakan tidak hanya politis, tidak hanya demokratis, tapi juga gerakan yang membangun atau kesadaran bersama, mungkin bagus juga dari atas dulu,” ujar Ganjar.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan agar tidak mengganggu hak individu.
“Satu yang saya ingatkan, dihitung betul, hati-hati betul, dan tentu pertimbangkan mana-mana yang tidak mengganggu hak individu,” ucap Ganjar.
“Mana-mana program yang sudah disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangan diganggu. Kalau itu bisa dilakukan, kita dukung penuh tapi kalau tidak, pasti kita akan peringatkan,” tandas dia.
Baca Juga: Prabowo Ingin Permanenkan KIM Plus, Ganjar Pranowo: Tidak Apa-apa
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada kementerian dan lembaga untuk lakukan efisiensi APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 256,10 triliun berasal dari anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L), sedangkan Rp 50,59 triliun dari transfer ke daerah.
Instruksi Prabowo ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan ditegaskan dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.
Surat tersebut menyebutkan efisiensi belanja K/L 2025 sebesar Rp 256,10 triliun mencakup belanja operasional dan non-operasional, kecuali belanja pegawai dan bantuan sosial.
Melalui Inpres itu, Presiden mengarahkan sejumlah pejabat negara, mulai dari para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga gubernur, bupati, dan wali kota untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.
Dalam instruksinya, Presiden mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk fokus pada kinerja pelayanan publik, yang mana anggaran harus difokuskan pada peningkatan pelayanan publik, tidak sekadar pemerataan antarperangkat daerah atau berdasarkan pola anggaran tahun sebelumnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Ingin Permanenkan KIM Plus, Ganjar Pranowo: Tidak Apa-apa
-
Ganjar Dorong Hasto Ajukan Lagi Praperadilan: Harus Dibuka Seterang-terangnya!
-
Soroti Masalah Kesehatan Mental, Ganjar Luncurkan Program Teman Cerita
-
Momen Langka: Prabowo Serahkan Keris kepada Jokowi di HUT Gerindra ke-17
-
Soal KIM Permanen, Ini Kata Surya Paloh
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Drama Jenderal TNI Vs Ferry Irwandi: 'Ide Tak Bisa Dibunuh!'
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
Punya Usaha Travel Haji, Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK?
-
Geger Nepal: Gaya Hidup Mewah Pejabat Bikin Rakyat Marah, Rumah Menteri dan Presiden Dibakar
-
Detik-detik Menkeu Nepal Kabur Ditendang di Jalanan Saat Demo Massa Gen Z yang Muak Korupsi
-
Viral usai Tampang Terekam CCTV, 2 Perampok Rumah Kosong di Jaktim Diciduk Polisi
-
Profil Lengkap Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cucu Artis Legendaris, Ini Gurita Bisnisnya
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup