Suara.com - Pelaksanaan retret kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 dikritik sebagai bentuk inkonsistensi Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan. Kritik itu dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang juga mendesak keras agar acara tersebut dibatalkan.
Ray menyebutkan bahwa acara retret kepala daerah tidak hanya memakan anggaran negara terlalu besar, tapi juga isi materi yang akan diberikan dianggap kurang penting.
"Kelihatan materinya itu lebih memilih agar daerah memahami pusat. Bahasanya saja koordinasi. Daripada yang sebaliknya, pemerintah pusat memahami lokalitas itu. Saya tidak tahu apakah misalnya ada materi di dalam retret itu bahwa pemerintah pusat mendengar apa saja keluhan pemerintah daerah tentang apa saja persoalan mereka," kritik Ray, dalam diskusi media secara virtual, Selasa (18/2/2025).
"Oleh karena itulah, saya mendesak Menteri Dalam Negeri membatalkan retret itu," imbuhnya.
Kendati retret memang harus diadakan, Ray berharap harusnya acara tersebut lebih banyak menjadi forum agar pemerintah pusat mendengarkan kendala dari pemerintah daerah. Terutama isu mengenai efisiensi anggaran yang turut memangkas transfer dana daerah.
"Tapi rasanya itu tidak ada di forum itu. Karena forum itu lebih bersifat bagaimana pemerintah daerah memahami pemerintah pusatnya alias ada semacam arahan untuk melakukan sentralisme," ujarnya.
Ray menjelaskan bahwa upaya sentralisme itu menunjukkan bahwa pemerintah pusat ingin programnya turut disukseskan oleh pemerintah-pemerintah daerah.
Sementara itu pemerintah daerah belum tentu dibantu oleh pemerintah pusat untuk dapat menjalankan program-program prioritasnya.
Retret yang dijalankan selama tujuh hari itu juga menunjukan nuansa militerisme yang kuat. Padahal, menurut Ray, tidak ada urgensi dari praktik pembudayaan militerisme di dalam pejabat negara.
"Saya justru mempertanyakan sekarang, apakah di dalam retret itu ada materi anti-korupsi? Ada materi tentang bagaimana meningkatkan partisipasi publik? Apakah di dalam retret itu ada materi tentang bagaimana melakukan dialog dengan publik? Apakah di dalam retret itu ada materi yang memaksa kepala daerah itu untuk transparan dalam semua aspek pengolahan pemerintahan daerah? Saya kira enggak ada," tukasnya.
Berita Terkait
-
Unggah 'Ndasmu' Berlatar Hitam, Joko Anwar Sebut Krisis Keteladanan Kini Paling Menyedihkan di Indonesia
-
Sikapi Tren #Kabur Aja Dulu, Menaker Yassierli dan Wamenaker Noel Dinilai Beda Kelas: Berpendidikan vs Buzzer!
-
Istana Macet Parah Gegara Parkir Sembarangan saat Acara Kepala Daerah di Monas, Mobil Plat Merah Diderek Dishub!
-
Panas-panasan Ikut Gladi Bersih, Begini Tampang 481 Kepala Daerah saat 'Dijemur' di Monas
-
Saat Prabowo Koar-koar Efisiensi, Viral Acara Glamping Kepala Daerah di Magelang: Dana Rp11 M Disetor ke PT Lembah Tidar
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan