Suara.com - Sebanyak 12 orang sekuriti ditetapkan menjadi tersangka kasus pengeroyokan yang terjadi di sebuah beach club di Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Bali, Selasa (11/2/2025) lalu.
Pengeroyokan tersebut sempat viral melibatkan beberapa WNA dan sekurit di depan Finns Beach Club. Polisi juga sebelumnya telah menetapkan seorang WNA berinisia MR (38) sebagai tersangka.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy menjelaskan jika penyidik Polres Badung melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang pada Senin (17/2/2025) lalu. Dari pemeriksaan tersebut, penyidik menetapkan 12 orang sekuriti tersebut sebagai tersangka. Bukti itu juga diperkuat dengan rekaman kamera CCTV pada TKP.
“Senin kemarin 11 orang orang untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan kemudian dilakukan gelar (perkara), ditetapkan ada 12 orang tersangka,” ujar Ariasandy pada Selasa (18/2/2025).
Dia juga menambahkan jika video yang sempat viral di media sosial tersebut adalah salah satu rangkaian akhir dari percekcokan tersebut. Pada video tersebut, nampak para WNA juga nampak melakukan penganiayaan kepada sekuriti.
Namun, setelah dilakukan pengecekan terhadap uraian lengkap dari perkelahian itu, penyidik dapat mengambil keputusan tersebut.
“Itu (video viral) kan rangkaian video, jadi itu bukan satu rangkaian. Kemudian TKP-nya di situ, tidak. Itu rangkaian terakhir dari TKP awal kejadian,” tuturnya.
Kasus tersebut sebelumnya berlanjut dengan kedua pihak yang saling melaporkan. Pihak sekuriti melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kuta Utara, sementara pihak WNA melaporkannya ke Polres Badung.
Polsek Kuta Utara sebelumnya menetapkan MR (38) sebagai tersangka dalam kasus itu. Namun, Ariasandy menjelaskan meski kini 12 sekuriti yang diduga mengeroyok MR ditetapkan sebagai tersangka, hal itu tak mengubah penetapan MR juga sebagai tersangka.
Baca Juga: Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
Pasalnya, ada dua laporan berbeda dari satu kasus yang sama sehingga proses hukum tetap berjalan.
“Dua-duanya kita proses sesuai prosedur dan alat bukti yang ada dan kedua LP (Laporan Polisi) ini berjalan,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah