Suara.com - Nama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini menjadi sorotan usai memberikan komentar nyelekit terkait tagar #Indonesia Gelap yang menjadi seruan aksi unjuk kalangan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil kepada pemerintahan Prabowo Subianto.
"Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini," ujar Luhut saat berpidato dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Imbas sindirannya kepada demo bertajuk Indonesia Gelap, jejak digital Luhut pun kini dikuliti oleh netizen.
Seperti akun X, @ARSIPAJA pada hari ini yang membagikan ulang video lawas Luhut yang geram karena kritikan kepada pemerintah.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) pada era Presiden Jokowi itu justru menantang pihak-pihak yang suka menjelek-jelekan pemerintah agar ke luar dari Indonesia.
"Kita semua harus bangga jadi orang Indonesia. Ya kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun, jangan kritik semua jelek, semua jelek. Kalau jelek pindah aja kau dari Indonesia ini," ujar Luhut dalam pidato pada Maret 2024 lalu.
Dia pun mengaku kesal jika ada pihak-pihak yang 'menggerecoki' pemerintah. Tanpa menyebut nama, Luhut pun mengungkit soal mantan pejabat karena dianggap dianggap vokal memberikan kritik.
"Ya saya suka kesel juga kadang-kadang. Bilang ini kurang, ini kurang. Lha, aku tanya sekarang, dulu lagi dia jadi pejabat, apa kira-kira? Tak jelas juga," ujar Luhut.
Video lawas Luhut yang menantang pengkritik pemerintah pindah negara turut diramaikan netizen dengan beragam komentar. Namun, kebanyakan netizen justru mencibir Luhut karena dianggap antikritik. Bahkan, ada yang menantang Luhut bertukar nasib.
"Tukar nasib aja gimana pak?" tantang akun @ya*******.
"Dikritik kok ngamuk," sindir akun @se******.
"Gimana klo bapak aja yang pindah (alam)," celetuk akun @th*******.
Berita Terkait
-
'Bubarkan' Kelas, Dosen FEB UI Serukan Mahasiswa Demo Indonesia Gelap: Napas Kita Harus Dilatih Lari Panjang!
-
Pidato Prabowo Disorot! Mantan Ajudan Gus Dur Sebut 'Ndasmu' Ucapan Kasar: Sebutan untuk Kepala Hewan
-
Unggah 'Ndasmu' Berlatar Hitam, Joko Anwar Sebut Krisis Keteladanan Kini Paling Menyedihkan di Indonesia
-
Mahasiswa Demo Indonesia Gelap di Era Prabowo, Gerindra Sebut Reaksi Berlebihan dan Kontraproduktif!
-
Usai Diledek Mirip Bocah, Fedi Nuril Kini Kuliti Jejak Prabowo saat Kabur ke Yordania: Gue Punya Bukti...
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional