Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang pesan Presiden RI Prabowo Subianto kepadanya saat Demokrat menghadapi upaya pendongkelan partai oleh KSP Moledoko. Terlebih, AHY juga menyebut nama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara penutupan Kongres Demokrat ke-VI di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
"Di tengah badai itu saya ingat pesan bapak Prabowo Subianto. Kalau tidak salah di Kertanegara ketika itu beliau menyampaikan langsung kepada saya. Kurang lebih begini, 'Gus, saya juga tidak suka ada upaya pembegalan partai seperti itu'," kata AHY.
AHY mengatakan, kalimat dari Prabowo sangat mengena di hatinya terlebih bagi keluarga besar Demokrat.
"Datang dari seorang pemimpin, datang dari seseorang yang tahu persis betapa tidak mudahnya membangun partai, soliditas kader dengan keringat dan air mata sehingga saya yakin keberpihakan Pak Prabowo dalam hati ketika itu tentu didasari oleh pengalaman panjang beliau dan itu sangat berarti untuk Partai Demokrat," katanya.
Dari apa yang disampaikan Prabowo tersebut, AHY menyimpulkan bahwa dalam politik memang bersaing. Tetapi jangan sampai kehilangan integritas dan rasa hormat terhadap demokrasi.
"Dan saya bisa menyimpulkan dari pesan pesan senior tadi, bahwa di politik kita boleh bersaing tetapi janganlah kita pernah kehilangan integritas dan rasa hormat kita terhadap demokrasi," ujarnya.
Selain itu, ia mengungkap bahwa Ketua Umum DPP PDIP dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga menyatakan tak setuju dengan upaya pembegalan partai politik tersebut. Terutama Megawati punya pengalaman yang sama.
"Kabarnya Ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan hal hal seperti itu, praktik-praktik politik yang amoral dan inkonstitusional karena beliau juga pernah mengalaminya di masa terdahulu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tebar Pujian di Kongres Demokrat, AHY ke Puan Maharani: Semoga Persahabatan Bisa Kita Jaga Seterusnya
-
Feri Amsari Kritik Telak Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier Masuk Kabinet Prabowo: Jadi Republik Content Creator!
-
Koar-koar Ogah Terima Gaji, Pakar Kuliti 'Cuan' Deddy Corbuzier jadi Stafsus Menhan: Jumlahnya Lebih Besar dari Gajinya!
-
Berdamai Dulu? Rocky Gerung soal Kader PDIP Diizinkan Ikut Retret Magelang: Jokowi Ingin Mega Tunduk ke Prabowo
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Berbekal Airsoft Gun dan KTA Palsu, Polisi Gadungan Tipu Driver Ojol dan Bawa Kabur Motor
-
Kondisi Pelaku Membaik, Polisi Dalami Motif 'Memetic Violence' di Kasus Ledakan SMAN 72
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?