Suara.com - Inggris melakukan langkah besar di tahun 2025 ini terkait peningkatan belanja pertahanan negara hingga pengurangan bantuan luar negeri.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer mengatakan, saat ini dirinya tengah meningkatkan belanja pertahanan Inggris menjadi 3 persen.
Usulan itu diungkapkan di parlemen menjelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Gedung Putih.
Perdana menteri, dalam pernyataan tak terduga di parlemen mengumumkan pengeluaran akan ditingkatkan menjadi 2,5 persen PDB Inggris pada tahun 2027 dari 2,3 persen saat ini.
Dia juga mengumumkan pemerintah akan mengurangi bantuan luar negeri, mengurangi pengeluaran saat ini dari 0,5 persen PDB menjadi 0,3 persen.
Beberapa saat sebelum pengumuman tersebut, Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya menghentikan sementara sejumlah bantuan ke Rwanda karena perannya dalam konflik di negara tetangga Kongo.
Sir Keir mengatakan pengurangan bantuan luar negeri “Bukanlah penolakan yang saya senangi,” ujarnya dilansir dari Sky News, Selasa (25/2/2025).
Dia menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap NATO, yang dia gambarkan sebagai “fondasi keamanan kita”, dan mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan “tiran hanya merespons dengan kekuatan”.
Ketika membahas kunjungannya ke Gedung Putih untuk bertemu Trump, dia mengatakan dia ingin hubungan Inggris dengan AS semakin kuat.
Baca Juga: Hilang Misterius Selama 2 Tahun, Pria Inggris Ditemukan Tak Bernyawa di Georgia
Partai Buruh berjanji dalam manifesto mereka untuk meningkatkan belanja pertahanan menjadi 2,5 persen PDB dari 2,3 persen PDB saat ini, namun para menteri sebelumnya menolak untuk menetapkan jangka waktunya.
Mereka sebelumnya bersikeras bahwa “jalan” untuk mencapai 2,5 persen akan ditetapkan setelah tinjauan belanja pertahanan diterbitkan pada musim semi ini.
Namun, setelah Donald Trump berkuasa pada bulan Januari, seluruh pemerintah Eropa menghadapi tekanan yang semakin besar untuk segera meningkatkan belanja pertahanan.
Trump ingin mereka menaikkannya menjadi 5 persen dari PDB – sesuatu yang terakhir dicapai selama Perang Dingin.
Tag
Berita Terkait
-
Hilang Misterius Selama 2 Tahun, Pria Inggris Ditemukan Tak Bernyawa di Georgia
-
Update Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus
-
SBY Singgung TNI Aktif di Politik, Kemhan: Tak Ada Niat Kembalikan Dwi Fungsi ABRI
-
Guru di Australia Bertingkah Laku Aneh, Mengaku Sebagai Kucing di Depan Muridnya
-
Israel Rencanakan Pembatasan Ketat Saat Ramadhan di Masjid Al-Aqsa, 3 Ribu Personel Polisi Dikerahkan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!