Suara.com - Temuan beras berkutu hasil impor di gudang Bulog Yogyakarta jadi perdebatan di antara menteri-menteri kabinet Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyoroti perbedaan pernyataan antara Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Menteri Koordinator Bidang Pangan terkait temuan beras berkutu tersebut.
Menurutnya, respon para menteri terkait temuan beras berkutu ini mencerminkan kurangnya koordinasi dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam kebijakan pangan nasional.
"Menteri Pertanian menyebut beras berkutu itu tidak akan digunakan lagi, sementara Kepala Bapanas mengatakan masih bisa dikonsumsi. Lalu, Menko Bidang Pangan menyatakan jumlahnya hanya sedikit. Hal ini menunjukkan betapa mahalnya koordinasi di antara para pembantu presiden," ujar Alex dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/3/2025).
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, mengungkapkan adanya beras berkutu sisa impor tahun lalu yang masih tersimpan di gudang Bulog Yogyakarta.
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan pun merespon hal itu. Menurutnya, temuan beras berkutu itu sudah dikonfirmasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya.
“Ada sedikit (beras berkutu), sudah saya cek dengan Pak Bulog dan Mentan, hanya beberapa karung,” kata Zulkifli Hasan pada Rabu (12/3/2025) lalu.
Namun, pernyataan berbeda datang dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengungkapkan bahwa jumlah beras berkutu yang ditemukan bisa mencapai 100 ribu hingga 300 ribu ton.
“Yang pasti, ada 10 ton beras berkutu di gudang Bulog Yogyakarta,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa stok beras berkutu tersebut masih bisa dikonsumsi setelah menjalani proses fumigasi atau pengendalian hama.
Alex Indra Lukman menegaskan bahwa yang menjadi perhatian bukan sekadar perbedaan pendapat, melainkan bagaimana masyarakat melihat kerja sama antarmenteri dalam menangani permasalahan pangan.
“Ketidaksepakatan ini mencerminkan ego sektoral yang tinggi. Jika dalam satu isu saja tidak ada kesepakatan, bagaimana bisa menyukseskan program swasembada pangan sesuai visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto?” tegas Alex.
Ketua PDIP Sumbar itu mengatakan, jika program swasembada pangan berhasil, kemungkinan akan terjadi klaim sepihak mengenai siapa yang paling berjasa.
Sebaliknya, jika gagal, masing-masing pihak akan mencari cara menyelamatkan diri sendiri, sebagaimana terlihat dalam kasus beras berkutu ini.
Kenapa Beras Bisa Berkutu?
Berita Terkait
-
Raja Juli Antoni Masuk 10 Menteri Berkinerja Terbaik versi IndoStrategi, Kemenhut Respons Begini
-
Survei Sebut Menhut Raja Juli Berkinerja Baik di Kabinet Prabowo, Begini Kata DPR
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Raja Juli Antoni Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Buntut Viral Main Domino?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter