Suara.com - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menegaskan kalau Indonesia ingin menggapai kemajuan, maka segala potensi bangsa tak boleh ditinggalkan. Menurutnya, untuk mencapai itu semua masyarakat harus rukun dan solid.
Hal itu disampaikan Nasaruddin dalam acara silaturahmi buka puasa bersama dan dialog kebangsaan yang digelar oleh BPP Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).
"Sehebat apapun, sekaya apapun bangsa kita, tanpa diwujudkan oleh sebuah negara yang rukun dan tenteram, itu gak ada artinya," kata Nasaruddin.
Ia mengatakan, adanya kerukunan dan solidaritas masyarakat harus bisa menjadi modal untuk memanfaatkan potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia.
"Ya, karena itu perpaduan antara kerukunan, solidaritas, dan juga penggalian potensi, potensi kekayaan bangsa itu harus dimanfaatkan," katanya.
"Nah, kalau kita ingin menggapai kemajuan Indonesia yang efektif ini, ya memang tidak boleh meninggalkan sesuatu apapun potensi bangsa yang ada pada saat ini," sambungnya.
Ia juga mengingatkan soal pentingnya sebuah kebudayaan. Menurutnya hal itu jangan sampai ditinggalkan.
"Jadi kalau kita longgar di dalam menanam proteksi-proteksi kebudayaan kita, maka jangan-jangan nanti wajah kita mirip Indonesia, tapi isi kepalanya ada Cina, ada Amerika, ada, jadi keIndonesiaan itu gimana? Jadi bagaimana Mengindonesiakan umat beragama apapun agamanya di Indonesia," katanya.
Terakhir soal kemiskinan, kata dia, kalau mau diatasi harus mengedepankan pendekatan keadilan.
Baca Juga: Sumber Kencono Bangkit! Cek Harga Tiket Sugeng Rahayu Mudik 2025
"Kita sangat yakin kalau masyarakat di Indonesia ini mengelola secara adil potensinya, maka seharusnya tidak ada orang miskin di Indonesia ini. Maka itu kita harus mendukung Presiden Prabowo memberantas korupsi yang menggerus potensi bangsa itu, dan dampaknya sangat luas," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IKA UIN Alauddin Makassar, Idrus Marham, menyampaikan, jika agenda dialog kebangsaan ini jadi ajang silaturahmi dan merangkum soal pokok-pokok pikiran keumatan.
"Saya kira pada hari ini kita memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan dialog yang bertemakan keumatan dan kebangsaan, saya kira tadi pokok-pokok pikiran sudah terlontar sedemikian rupa," kata Idrus.
Salah satu yang ditekankannya yakni soal bagaimana umat bisa berperan lebih ke depannya.
"Kang Ace itu menjelaskan bagaimana peranan umat di dalam proses kecerahan bangsa dan juga pikiran-pikiran untuk meningkatkan bagaimana umat lebih berperan ke depan," katanya.
"Nah setelah itu, Prof Nasarudin saya kira tadi sudah selaku menteri agama memperkenalkan beberapa konsep yang akan dilaksanakan di kementerian agama dan saya kira itu menarik," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Menag Nasaruddin Umar: Ada Potensi Lebaran Serentak 31 Maret 2025
-
Mudik Pantura 2025: Daftar Posko dan Tim Tanggap Darurat Siaga Lengkap dengan Lokasinya
-
Harga Tiket Sleeper Bus Rosalia Indah Mudik Lebaran 2025, Bisa Bobo Cantik di Perjalanan
-
30 Desain Kartu Ucapan Idul Fitri 2025 Kekinian Siap Edit, Anti Mainstream!
-
Sumber Kencono Bangkit! Cek Harga Tiket Sugeng Rahayu Mudik 2025
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur