Suara.com - Pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi terkait pengiriman kepala babi ke kantor Tempo menuai sorotan. Insiden yang seharusnya dipandang sebagai bentuk intimidasi justru terkesan dianggap remeh. Padahal, tindakan tersebut tidak hanya menyangkut hukum, tetapi juga menyentuh nilai kemanusiaan dan perlakuan terhadap binatang.
Psikolog forensik Reza Indragiri menilai pernyataan Hasan Nasbi mengandung dua persoalan utama.
"Pertama, penyepelean terhadap harkat hidup manusia. Anggaplah babi bisa dikonsumsi oleh kalangan tertentu. Tapi dalam situasi ini, babi disembelih bukan dalam konteks konsumsi," kata Reza kepada Suara.com saat dihubungi pada Senin (24/3/2025).
Menurutnya, penyembelihan kepada babi itu jadi bentuk ekspresi kemarahan sekaligus intimidasi dari pelaku kelada korban. Tindakan intimidasi tersebut harusnya sudah termasuk ranah pidana yang diatur dalam Pasal 335 dan 448 KUHP. Namun, dia menyayangkan sikap pemerintah melalui pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang seolah abai terhadap dugaan perbuatan pidana tersebut.
"Sekiranya, kepala babi dikirim ke rumah Jokowi, apakah Hasan Nasbi akan mengeluarkan pernyataan serupa? Pada titik itulah saya menyebut pernyataan Hasan Nasbi sebagai versi lunak dari 'ndasmu!' Fasih betul Hasan Nasbi meng-cover version-kan perkataan Presiden Prabowo," ujarnya.
Reza menyayangkan sikap Hasan Nasbi, mengingat Presiden juga belum lama ini menjalin silaturahmi dengan para pemimpin redaksi di Hambalang. Menuritnya, silaturahmi itu harusnya memberikan makna betapa pentingnya media dan wartawan di mata Presiden.
Selain itu, Reza menyoroti persoalan lain, yakni penihilan terhadap hak hidup binatang. Hal tersebut dikaitkan dengan sikap Prabowo yang dikenal penyayang binatang.
"Perkataan Hasan Nasbi itu kontras betul dengan sikap Prabowo yang sangat menyayangi satwa. Kuda bahkan kucing disayang Prabowo," pungkasnya.
Baca Juga: Bedah Rekaman CCTV di Kantor Tempo, Bareskrim: Pencarian Satu Terduga Pelaku Belum Teridentifikasi
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan tanggapan terkait insiden pengiriman kepala babi ke kantor Tempo. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut "dimasak saja".
Pernyataan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk aktor Fedi Nuril, yang menilai respons tersebut tidak pantas dan mencerminkan sikap meremehkan terhadap ancaman serius yang diterima oleh jurnalis.
Hasan Nasbi kemudian menjelaskan bahwa maksud pernyataannya adalah untuk melecehkan upaya teror dengan tidak menganggapnya sebagai ancaman serius, sehingga tidak menimbulkan ketakutan yang diinginkan oleh pelaku teror.
Namun, penjelasan tersebut tidak meredakan kritik yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat.
Tempo Diteror Bertubi-tubi
Kantor Redaksi Tempo di kawasan Palmerah, Jakarta Selatan mengalami sederet teror dari pelaku misterius. Teror bangkai tikus kondisi terpenggal pada Sabtu (22/3/2025) dini hari merupakan teror kedua yang diterima awak redaksi Tempo. Sebelum itu, terdapat kiriman berupa kepala babi dengan kuping terpotong ke kantor Redaksi Tempo.
Berita Terkait
-
Bedah Rekaman CCTV di Kantor Tempo, Bareskrim: Pencarian Satu Terduga Pelaku Belum Teridentifikasi
-
Sebut Jubir Prabowo Konyol, TB Hasanuddin Kecam Guyonan Hasan Nasbi: Siapa Mau Makan Daging Busuk?
-
Jelang Kiriman Bangkai Tikus, Terkuak Pesan Teror ke Redaksi Tempo: Mampus Kalian!
-
Hasan Nasbi Nirempati soal Teror Babi di Tempo, Celetukan 'Dimasak Aja' Coreng Prabowo: Memalukan!
-
Sebut Teror Kepala Babi ke Tempo Tindakan Pengecut, Rocky Gerung: Si Peneror Sebetulnya Ketakutan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?