Suara.com - Pemerintah diingatkan harusnya tidak memandang sebelah mata peran masyarakat sipil dalam membangun negara.
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus aktivis hak asasi manusia, Siti Musdah Mulia, menyampaikan kalau masyarakat sipil di Indonesia telah berkontribusi besar dalam mendukung pembangunan, baik melalui edukasi, advokasi, maupun pemberdayaan diri.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menyadari bahwa mereka berutang budi kepada kelompok-kelompok masyarakat sipil yang aktif membangun kesejahteraan dalam lingkungannya.
“Mereka itu berutang budi terhadap kelompok-kelompok masyarakat sipil yang ikut membangun negara ini,” kata Musdah ketika memberikan sambutan dalam perayaan 100 tahu Ahmadiyah di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menyoroti bahwa kehadiran kelompok masyarakat sipil seperti Ahmadiyah, yang telah berkontribusi sejak tahun 1925, menjadi bukti nyata bahwa peran masyarakat tidak bisa diabaikan. Pasalnya, organisasi masyarakat sipil dikenal sering lakukan kegiatan untuk menyelesaikan persoalan langsung di masyarakat.
Melalui peran tersebut, organisasi masyarakat sipil bahkan sebenarmya telah membantu kerja pemerintah.
Musdah menilai bahwa pemerintah mestinya berterima kasih kepada masyarakat sipil yang memiliki keberdayaan. Namun bukannya mendapatkan apresiasi, kelompok-kelompok ini justru kerap menghadapi tekanan.
"Di Indonesia ini heran, yang menjadi masyarakat sipil itu kadang-kadang kita musuhi, lho," ujarnya.
Kelompok-kelompok sipil, menurut Musdah, aktif dalam membangun pemberdayaan diri, edukasi, dan advokasi tanpa menunggu instruksi pemerintah. Kontribusi ini meringankan beban negara karena mereka turut serta dalam menciptakan kesejahteraan dan kemandirian di tengah masyarakat.
Dalam pandangan Musdah, negara tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari masyarakat sipil. Ia menekankan perlunya membangun pemahaman bersama bahwa pemerintah dan masyarakat menjadi dua entitas yang saling melengkapi.
Baca Juga: Rapat Tertutup RUU TNI Diprotes, Aktivis Mengaku Diancam Demokrasi dan HAM!
"Negara itu gak bisa berdiri sendiri, pemerintah gak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan, support yang penuh dari masyarakat, khususnya masyarakat sipil yang betul-betul bekerja dengan baik untuk memperdayakan dirinya," kata Musdah.
Ditolak Masyarakat Sipil
Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhirnya mengesahkan perubahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi undang-undang pada apat paripura di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3) siang.
Pengesahan ini dilakukan setelah melalui proses pembahasan dan pengesahan di tingkat I pada rapat kerja Komisi I DPR dan pemerintah pada Selasa (18/3).
Meskipun mendapat dukungan dari seluruh fraksi partai politik di DPR, RUU TNI menuai kritik tajam dari berbagai kalangan masyarakat sipil, akademisi, dan mahasiswa.
Salah satunya ditunjukkan dengan tagar #TolakRUUTNI yang menduduki tren tertinggi di media sosial sejam awal pekan ini dengan jumlah twit mencapai 300 ribu lebih.
Berita Terkait
-
RUU TNI Disahkan, Orde Baru Jilid 2? Kekerasan Sipil Mengintai
-
Koalisi Masyarakat Sipil Protes ke Polda Metro Jaya: Ada Upaya Pembungkaman Kritik RUU TNI
-
Viral! Akun TNI Sebut Aktivis 'Antek Asing' karena Kritik RUU TNI, Warganet Justru Membela
-
Potret Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Revisi UU TNI
-
Rapat Tertutup RUU TNI Diprotes, Aktivis Mengaku Diancam Demokrasi dan HAM!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Minta Pemerintah Bikin Badan Pendidikan Madrasah, PGMNI: Kemenag Biar Urus Agama Saja
-
Direktur Mecimapro Ditahan, Ini Kronologi Kasus Penipuan Konser TWICE Puluhan Miliar
-
Air di Jakarta Mati Sementara di 53 Kelurahan, Pramono Minta PAM Jaya Gerak Cepat: Jangan Lama-Lama!
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Presiden Prabowo Terima Undangan Kongres Projo, Hadir atau Tidak? Ini Kata Gerindra