Suara.com - Myanmar dilanda gempa besar dengan magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3/2025). Akibat gempa tersebut, otoritas Myanmar menyatakan, pada Minggu (30/3), sebanyak 1.700 orang tewas.
Selain itu, otoritas setempat juga mencatat jumlah korban luka akibat gempa Myanmar mencapai 3.400 orang. Sementara 300 lainnya masih hilang.
Gempa tersebut juga dirasakan di Thailand. Sebanyak 17 orang dilaporkan tewas, 32 terluka, dan 83 orang hilang.
Berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai gempa besar di Myanmar:
Wilayah terjadinya gempa
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang berpusat di Sagaing, Myanmar, pada kedalaman 10 kilometer itu terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa pertama itu disusul gempa berikutnya dengan magnitudo 6,4 12 menit kemudian.
Sagaing adalah kota yang berlokasi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar setelah Yangon.
Kota Mandalay yang memiliki populasi di atas satu juta orang itu berjarak sekitar 260 kilometer dari ibu kota Myanmar, Naypyidaw.
Bagaimana gempa Myanmar itu terjadi
Baca Juga: Oposisi Myanmar Sepakat Gencatan Senjata Usai Gempa Dahsyat
Lapisan atas bumi terbagi menjadi beberapa bagian, yang disebut lempeng tektonik, yang semuanya terus menerus bergerak.
Beberapa bergerak berdampingan, sementara yang lain berada di atas dan di bawah satu sama lain. Pergerakan inilah yang menyebabkan gempa bumi dan gunung berapi.
Myanmar dianggap sebagai salah satu wilayah yang secara geologis paling "aktif" di dunia karena terletak di atas pertemuan empat lempeng tektonik ini - lempeng Eurasia, lempeng India, lempeng Sunda, dan lempeng mikro Myanmar.
Pegunungan Himalaya terbentuk akibat tumbukan lempeng India dengan lempeng Eurasia, dan tsunami 2004 akibat pergerakan lempeng India di bawah lempeng mikro Myanmar.
Ada patahan besar yang disebut patahan Sagaing, yang membelah Myanmar dari utara ke selatan dan panjangnya lebih dari 1.200 kilometer.
Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa bumi yang terjadi di Myanmar pada 28 Maret 2025 itu terjadi akibat patahan geser antara lempeng India dan Eurasia.
Data awal menunjukkan bahwa pergerakan yang menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 7,7 pada 28 Maret itu adalah "strike-slip" - di mana dua blok bergerak secara horizontal satu sama lain. Ini sejalan dengan pergerakan yang khas dari patahan Sagaing.
Daerah terdampak gempa Myanmar
Berdasarkan peta interaktif USGS, daerah yang terdampak gempa Myanmar adalah Thailand, Bangladesh, India, Laos dan barat daya China.
Bangkok, ibu kota Thailand yang berjarak sekitar 1.300 kilometer dari Sagaing juga mengalami guncangan di mana bangunan tinggi di sana ada yang roboh akibat gempa tersebut.
Jumlah korban akibat gempa Myanmar
Jumlah korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 1.700 orang; korban luka mencapai 3.400 orang, dan 300 orang masih hilang.
Krematorium di Mandalay berjuang untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban tewas.
Menurut laporan Myanmar Now, pemakaman besar seperti Kyanikan, Taung-Inn dan Myauk-Inn kewalahan dengan jenazah yang menumpuk saat keluarga berupaya mengkremasi jenazah kerabat mereka.
Sejauh ini pihak pemakaman sudah mengkremasi sekitar 500 jenazah mulai Sabtu (29/3).
Bantuan Indonesia untuk Myanmar dan Thailand
Pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Myanmar menyusul bencana gempa bumi yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3).
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), Minggu (30/3), bantuan tersebut meliputi pengiriman tenaga SAR, tenaga medis darurat (Emergency Medical Team) untuk memberikan pertolongan pertama, serta bantuan logistik senilai satu juta dolar AS (sekitar Rp16,5 miliar).
Selain itu, dua anggota unit Indonesia yang menjadi bagian dari ASEAN-Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT) dan AHA Centre tiba di Myanmar pada Minggu malam.
Tim pendahuluan dengan 10 personel diberangkatkan pada Senin dengan membawa sebagian bantuan obat-obatan dan logistik yang merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia.
Selain Indonesia, menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menekankan bahwa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Myanmar dan Thailand harus disalurkan dengan cepat dan tanpa diskriminasi.
Respons regional tersebut juga mencakup penempatan Tim Tanggap dan Asesmen Kedaruratan ASEAN (ERAT), mobilisasi pasokan bantuan melalui Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA), dan kontribusi dari tim Operasi Pencarian dan Penyelamatan Urban (USAR) di beberapa negara anggota ASEAN.
Negara lain yang mengirimkan bantuan ke Myanmar sejauh ini adalah Malaysia, China, Rusia, Singapura. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Oposisi Myanmar Sepakat Gencatan Senjata Usai Gempa Dahsyat
-
Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Oposisi Sepakat Gencatan Senjata untuk Selamatkan Korban
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Jadi 1.700, Pusat Kremasi di Mandalay Sampai Kewalahan
-
Lisa BLACKPINK Kirim Doa Usai Thailand Turut Diguncang Gempa Myanmar
-
Indonesia Gerak Cepat, Kirim Tim SAR dan Bantuan Medis ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa