Suara.com - Libur Lebaran 2025 masih berlangsung. Arus lalu lintas pun masih cenderung lancar. Hal ini pun lantas menimbulkan pertanyaan, kapan kira-kira puncak arus balik Lebaran 2025? Simak informasinya berikut ini.
Diketahui bahwa puncak arus balik ini merupakan istilah yang merujuk pada periode terjadinya lonjakan besar jumlah pemudik yang kembali ke bekerja setelah merayakan lebaran Idul Fitri atau hari besar lainnya.
Biasanya arus balik ini terjadi usai libur panjang hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri. Momen ini terjadi ketika para perantau yang pulang kampung halaman untuk Lebaran kembali ke kota besar untuk melanjutkan aktivitas seperti bekerja atau sekolah.
Biasanya puncak arus balik terjadi beberapa hari usai hari raya, di mana kendaraan yang melintas di jalur utama atau jalan tol sangat padat. Puncak ini bisa berlangsung beberapa hari, namun umumnya diperkirakan akan terjadi pada tanggal tertentu setelah Lebaran.
Lantas, puncak arus balik Lebaran 2025 kira-kira kapan terjadi? Nah untuk mengetahuinya, simak informasinya berikut ini yang penting untuk diketahui.
Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Lisye Octaviana selaku Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga menyampaikan bahwa Puncak arus balik edisi Lebaran 2025 dipredikis akan terjadi hari Minggu, 6 April 2025.
Sampai saat ini, pergerakan arus lintas terus dipantasu sejak momen mudik oleh Jasa Marga terus. Guna mengantisipasi lonjakan kendaraan saat arus balik, sejumlah langkah pun sudah disiapkan, termasuk adanya penambahan kapasitas Gerbang Tol Cikatama.
Selain itu, Jasa Marga juga akan membuka jalur fungsional untuk ruas Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan guna mendistribusikan kendaraan yang berasal dari arah Bandung ke Jakarta. Adapun pembukaan jalur ini telah dibuka sejak tanggal 2 April 2025.
Prediksi puncak arus balik edisi Lebaran 2025 juga disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Ia menyampaikan bahwa puncak arus balik diprediksi akan berlangsung tanggal 5-7 April 2025.
Baca Juga: One Way Arus Balik Lebaran 2025 Mulai Kapan? Cek Jadwalnya di Sini!
Berbagai strategi pun telah disiapkan guna mengatasi kondisi tersebut. Adapun beberapa strategi tersebut seperti adanya diskon tarif tol, diskon tiket pesawat, serta pengaturan rekayasa lalu lintas mulai dari one way hingga contraflow.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan, ada wacana untuk menggratiskan biaya tarif tol di beberapa titik. Namun hal ini masih dalam tahap proses pembahasan dengan sejumlah pihak.
Jadwal One Way dan Contraflow Arus Balik Lebaran 2025
Untuk mengetasai kemacetan saat puncak Arus Balik edisi Lebaran 2025, rekayasa lalu lintas arus balik akan dilakukan oleh Korlantas Polri. Adapun rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan berupa sistem one way dan contraflow.
Sebagai informasi, contraflow ini merupakan sistem pengalihan arah jalur kendaraan secara sementara. Dalam sistem ini, kendaraan yang seharusnya berjalan di satu jalur, dipindahkan untuk berjalan di jalur yang berlawanan.
Sedangkan sistem one way ini merupakan sistem lalu lintas di mana kendaraan hanya diperbolehkan berjalan di satu arah pada jalur tertentu. One way sering diterapkan pada jalan tol atau jalan utama untuk memastikan arus lalu lintas menjadi lebih efisien saat terjadi kemacetan.
Mengenai jadwal sistem One Way dan Contraflow, dikutip dari akun Instagram resmi @/tmcpoldametro, untuk jadwal sistem one way dan contraflow arus balik edisi Lebaran 2025 menuju Jakarta berlangsung tanggal 3-7 April 2025.
Berita Terkait
- 
            
              One Way Arus Balik Lebaran 2025 Mulai Kapan? Cek Jadwalnya di Sini!
- 
            
              Benarkah Muhammadiyah Pelopor Modernisasi Halal Bihalal di Indonesia? Ini Faktanya
- 
            
              Arus Balik Lebaran Mulai Ramai, Ruas Tol Jakarta-Cikampek II Kembali Dibuka Fungsional
- 
            
              Masih Ada! Update Harga Tiket Bus AKAP Surabaya-Jakarta di Arus Balik Lebaran 2025
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
- 
            
              Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
- 
            
              Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
- 
            
              Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
- 
            
              Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
- 
            
              Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
- 
            
              Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
- 
            
              DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
- 
            
              Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
- 
            
              Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
- 
            
              Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi