Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung mengkritik pembangunan jalan tol yang kini justru berujung pada dinilai pada sesuatu yang mubadzir.
Menurutnya, statistik mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446H/2025 menurun disebabkan karena pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang gagal.
Salah satu perencanaan yang dianggap Rocky gagal adalah adanya pembangunan jalan tol secara besar-besaran.
“10 Tahun presiden Jokowi bermimpi besar, dia wujudkan dalam bentuk infrastruktur-infrastruktur, jalan tol bertambah. Tiba-tiba hari ini separuh dari penduduk yang harusnya mudik tidak mampu mudik,” ujar Rocky, dikutip dari kanal youtubenya, Senin (7/4/25).
Jalan tol itu disebut-sebut akan mempermudah warga Indonesia untuk melakukan perjalanan jauh, terlebih saat mudik lebaran.
“Jadi buat apa jalan tol? Yang dulu dibangga-banggakan, nanti supaya mempermudah mudik,” sebut Rocky.
Pada kenyataannya, menurut Rocky adanya jalan tol tersebut justru mendatangkan masalah baru, terutama bagi orang yang tidak ada kemampuan untuk membayar tol.
“Mudik itu perlu uang, perlu bayar tol, mudik itu perlu bawa oleh-oleh, mudik itu perlu BBM, macam-macam orang alasan mudik itu. Tetapi faktanya yang disediakan oleh Jokowi bukan daya beli, bukan kemampuan untuk membayar tol, tetapi kesulitan ekonomi,” ujarnya.
“Itu yang menerangkan kenapa statistic menunjukkan separuh dari warga Indonesia gagal mudik, karena tidak mampu membawa oleh-oleh, karena tidak punya ongkos mudik, karena ekonomi turun,” tambahnya.
Baca Juga: Review Article 370: Film Thriller yang Bikin Kamu Nggak Mau Berkedip!
Dengan realita yang menunjukkan penurunan statistic pemudik itu membuat Rocky menyimpulkan bahwa hasil pemerintahan 10 tahun Jokowi hasilnya gagal.
“Jadi 10 tahun Jokowi itu hasilnya adalah orang gagal mudik karena tidak punya uang,” ungkap Rocky.
“Artinya selama 10 tahun Pak Jokowi itu semua perencanaan tidak dirancang untuk menghasilkan daya beli. Mengandalkan Pembangunan infrastruktur, sementara sektor-sektor kemanusiaan, sektor-sektor keadilan tidak dihasilkan,” sambungnya.
Seperti diketahui, pemudik Lebaran 2025 turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penurunan utamanya terjadi pada pengguna transportasi umum, sehingga berdampak pada perputaran ekonomi yang biasanya selalu mendapatkan momentum saat libur Lebaran.
Menurut data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), arus mudik Lebaran 2025 dimulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor