Suara.com - Seorang wanita berusia 27 tahun asal China Selatan baru-baru ini menjadi sorotan karena menjadi orang tercepat di negaranya yang menemukan keluarga kandungnya.
Awalnya, wanita bermarga He ini mengunggah video di media sosial pada 21 Maret 2025 yang mengungkap dirinya tengah mencari keluarga kandungnya.
Dalam video itu, Tan mencantumkan alamat tempat dia dikirim ke keluarga angkatnya pada awal tahun 1998 dan lokasi desa tempat keluarga angkatnya tinggal.
"Apa pun yang terjadi sebelumnya, aku bisa menerimanya. Aku harap orang tuaku bisa datang mencariku, atau kamu bisa memberi tahuku alamatmu dan aku bisa menemukanmu," kata Tan dalam rekaman video itu yang dikutip Red Star News, Kamis (10/04/2025).
"Orang tua angkat saya memberi tahu saya bahwa orang tua kandung saya adalah penduduk asli Sichuan, dan nama keluarga ayah saya adalah Tan," tambahnya.
Setelah 2 hari diunggah di media sosial, orangtua kandungnya yang kini tinggal di Heyuan, Provinsi Guangdong, menghubunginya.
Kemudian, sang wanita yang sudah bertemu keluarga kandungnya itu mengunggah video lanjutan dengan mengaku akan mengirim sampel DNA untuk membuktikan kebenarannya.
Dalam video itu, ia mengungkap bahwa ayah kandungnya adalah seorang desainer pakaian, memakai kacamata dan memiliki dua anak perempuan sebelum dia.
Tan dan istrinya menelepon He untuk mengonfirmasi hubungan mereka pada tanggal 23 Maret.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film China yang Dibintangi Zhang Jing Yi, Terbaru Ada The One
"Putri saya telah ditemukan. Kami menyambutnya kembali ke rumah. Saya sangat bersyukur. Ini adalah berkah bagi keluarga saya," kata Tan di media sosial.
Sang ayah mengatakan salah satu kerabatnya melihat video pertama He dan meneruskan kepadanya. Tan mendapati bahwa putrinya mirip dengan anak-anaknya yang lain.
Tan dan istrinya juga memiliki sampel darah mereka yang dikumpulkan oleh database DNA, meskipun hasil kecocokan gen belum keluar.
Selain dua kakak perempuannya, He juga memiliki seorang adik laki-laki.
Meski alasan dia diadopsi pada usia dua bulan belum diketahui, tetapi orangtua kandungnya mengaku sempat memiliki kontak dengan keluarga angkat He, tetapi hilang setelah dua tahun.
"Selama panggilan video kami, orang tua saya menangis dan berulang kali meminta maaf kepada saya," kata He.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital