Suara.com - Keberadaan kecerdasan buatan alias Artificial Intelegence (AI) kerap menjadi kekhawatiran, khususnya bagi para pekerja. Rata-ratam kaum pekerja merasa khawatir nantinya teknologi buatan tersebut bisa menggantikan pekerjaan manusia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Fachrurozi mengakui keberadaan AI tak bisa lagi disanggah. Sebaliknya, menurut Fachrurozi AI malah disebutnya harus dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaan manusia.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan press briefing “Merevolusi Kesehatan dan Keselamatan: Peran AI dan Digitalisasi di Tempat Kerja” di Thamrin Tower, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).
Dalam diskusi publik itu, Fachrurozi justru menyebut jika AI akan memberi manfaat lebih, khususnya dalam mengefisiensi pekerjaan manusia.
"Dalam konteks AI ini, ini keniscayaan tidak bisa disanggah lagi. Dia akan mendorong efisiensi, akurasi. Baik dalam perencanaan, AI membantu kita dalam proses perencanaan, proses menganalisa artinya agar sesuai dengan yang ada di masyarakat," papar Fachrurozi.
Lebih jauh lagi, pemanfaatan AI disebutnya bisa juga diterapkan dalam pelaksanaan K3. Misalnya, dengan melibatkan AI dalam melakukan promosi dan pencegahan kecelakaan kerja di tempat kerja.
"Ketika bicara AI dalam konteks K3 banyak hal yang kita bisa implementasikan mana saja dalam K3 yang perlu kita AI-kan," bebernya lagi.
Peran Ditjen K3 ini, menurut Fachrurozi tak boleh hanya berhenti sampai di sosialisasi semata. Perlu ada dampak positif jelas agar tak memakan biaya.
"K3 itu harus memberikan value kepada improvement. Jangan sampai hanya mengawasi tapi tidak memberikan dampak apa-apa," beber Fachrurozi.
Baca Juga: Diutus Prabowo Melayat Paus: Jokowi, Thomas, Pigai, hingga Ignasius Jonan Terbang ke Vatikan
Dalam acara itu, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Buruh Kamiparho KSBSI, Sulistri ikut menyambung papar yang disampaikan oleh Fachrurozi.
Sulis mengatakan pemanfaatan AI juga bisa dilakukan untuk pekerjaan seperti petani sawit. Mereka bisa menggunakan AI untuk memastikan mana saja titik yang rawan.
"Ai bisa digunakan untuk deteksi dini, misalnya di sawit untuk mendeteksi sawit mana yang matang atau belum. Tapi enggak cuma itu. Kami bisa lihat mana yang lokasinya rawan, gambut, ada lubang. Ini untuk keselamatan kerja," beber Sulis.
Selain itu, AI bisa dipakai untuk mempelajari lebih lanjut mengenai data kecelakaan kerja. Dengan cara ini, para pekerja dan pengusaha bisa melakukan tindakan pencegahan.
"Misalnya berapa buruh yang terluka karena hewan buas, karena jatuh, bagaimana prosesnya. Jadi kita bisa lakukan pencegahan. Bisa juga seperti deteksi penyakit, jadi butuh penanganan seperti apa, obatnya seperti apa," beber Sulis.
Programme Office International Labour (ILO) Indonesia, Abdul Hakim mengatakan pembaruan aturan K3 semakin diperlukan untuk mengatasi risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh teknologi digital baru. Apalagi, sejumlah negara mulai meninjau dan mengadaptasi kerangka kerja hukum untuk melindungi pekerja yang berinteraksi dengan robotika dan AI dengan lebih baik.
"Ini untuk memastikan bahwa teknologi ini meningkatkan keselamatan di tempat kerja dan potensi risiko dapat dicegah secara memadai," pungkas Sulis.
Berita Terkait
-
Diutus Prabowo Melayat Paus: Jokowi, Thomas, Pigai, hingga Ignasius Jonan Terbang ke Vatikan
-
Tak Gentar Dipolisikan, Dokter Tifa Siap Lawan Balik Jokowi soal Isu Ijazah Palsu: Tagih Janji Ini!
-
Heboh Video Monolog Gibran, Golkar: Kadang jadi Wapres Serba Salah, Untung Prabowo Gak Baperan!
-
Prabowo Absen, Jokowi Bakal Diutus ke Pemakaman Paus Fransiskus, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara