Suara.com - Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan keprihatinan atas gangguan berupa pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Bali pada Kamis sore.
Pernyataan itu disampaikan Prasetyo dalam kapasitasnya sebagai juru bicara Presiden Republik Indonesia. Melalui keterangan resminya, Prasetyo sekaligus mengapresiasi respons cepat dan kerja jajaran PT PLN (Persero) dalam memulihkan kondisi sistem kelistrikan.
“Kami menerima laporan mengenai gangguan kelistrikan di Pulau Bali, dan atas arahan presiden, kami segera melakukan koordinasi dengan direktur utama PLN serta jajaran terkait. Pemerintah mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan,” kata Prasetyo dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip Jumat (2/5/2025).
Sebagai informasi pemadaman listrik terjadi akibat gangguan pada kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Pulau Jawa dan Bali. Gangguan tersebut menyebabkan trip pada seluruh pembangkit listrik di sistem Bali sehingga memicu pemadaman luas di sejumlah wilayah.
Wilayah terdampak pemadaman listrik mencakup Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan. Beberapa fasilitas strategis, seperti rumah sakit dan bandara sempat terganggu, namun langsung menjadi prioritas utama dalam proses pemulihan.
“Dalam waktu sekitar 45 menit, jajaran PLN berhasil memulihkan sebagian besar pasokan listrik di Bali. Pemulihan masih terus dilakukan secara bertahap, dengan tetap mengutamakan stabilitas dan keselamatan sistem,” kata Prasetyo.
Mewakili Presiden Prabowo Subianto, Prasetyo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Prasetyo sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran PLN yang telah bekerja cepat dan profesional di tengah kondisi darurat.
“Atas nama presiden dan pemerintah, kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan komitmen rekan-rekan PLN di lapangan. Pemerintah terus memantau proses pemulihan secara intensif dan akan memastikan bahwa layanan publik kembali berjalan normal secepat mungkin,” kata Prasetyo.
Baca Juga: Bali Blackout, Alasan Listrik Pulau Dewata Gelap Gulita
Bali Mati Listrik
Diberitakan sebelumnya, Bali mengalami blackout atau listrik padam pada Jumat (2/5/2025) menjelang hari raya Kuningan.
Sebagaimana diketahui hari raya Kuningan akan dirayakan umat Hindu pada Sabtu (3/5/2025).
Dari beberapa laporan, mati listrik terjadi merata di seluruh wilayah Bali dengan waktu padam yang berbeda.
Listrik dilaporkan pada sekitar pukul 16.00 WITA. Namun, perlahan beberapa wilayah mulai kembali normal seperti yang nampak di Kabupaten Karangasem yang aliran listriknya sudah pulih sekitar pukul 17.00 WITA.
Namun, beberapa wilayah seperti Kabupaten Badung dan Kota Denpasar masih melaporkan listrik padam setidaknya hingga pukul 19.00 WITA.
Adapun beredar informasi hal ini karena gangguan di bawah laut.
"Kabel laut transfer jawa bali ada gangguan sehingga seluruh pembangkit lepas. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami saat ini fokus pemulihan di sistem dahulu sebelum penormalan beban," demikian disampaikan Dispatcher UP2B PLN Bali seperti banyak beredar di media sosial.
Disebutkan, informasi gangguan LUR dan KIT pada Bali blackout:
1. PLTG Glnuk Trip
2. PLTG PMRON 1 dan2 Trip
3. PLTG Psgrn 2, 3, 4, 5, dan 6 Trip
4. PLTDG Trip
5. PLTD sewa Pmron
PLN UID Bali mengonfirmasi jika listrik padam serentak di Pulau Bali disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada PLTU Celukan Bawang Unit #2.
Gangguan yang terjadi pada unit tersebut cukup untuk membuat gangguan pasokan listrik di seluruh wilayah Bali.
Saat ini, PLN UID Bali telah menerjunkan tim untuk mengatasi masalah tersebut.
"Sejumlah personel PLN dengan peralatan lengkap telah diterjunkan untuk perbaikan," ujar Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana dalam keterangannya pada Jumat (2/5/2025).
Listrik padam karena kabel bawah laut transfer Jawa-Bali mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan seluruh pembangkit lepas.
Layanan di Bandara Ngurah Rai Terimbas
Sementara itu, gangguan pasokan listrik itu juga berdampak terhadap layanan termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelaskan jika pihaknya mengalami gangguan listrik pada pukul 16.30 WITA.
Sejak saat itu, pihak bandara telah berupaya untuk mengalihkan sumber listrik dengan menggunakan genset.
"Saat ini proses pelayanan berjalan dengan menggunakan suplai listrik cadangan dari genset bandara dan kami pastikan bahan bakar solar terpenuhi sebagai langkah antisipasi," tutur General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab dalam keterangannya.
Ahmad menjelaskan jika pada periode peralihan sumber listrik itu, beberapa penerbangan mengalami keterlambatan.
Hal itu dikarenakan perpindahan sumber listrik memaksa bandara untuk memulai ulang atau restart sistem di Bandara.
"Untuk keberangkatan ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan dikarenakan waktu perpindahan sumber listrik," imbuhnya.
Namun demikian, kini dia memastikan jika proses penerbangan sudah berjalan normal.
Dia juga telah menyiagakan tim untuk memantau jalannya penerbangan di tengah peralihan sumber listrik sementara ini.
"Kami berupaya optimal memberikan pelayanan di tengah situasi ini dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau perkembangan," pungkasnya.
Selain bandara, beberapa layanan juga terhenti akibat Bali blackout ini, seperti halnya aktivitas masyarakat yang terganggu, terutama di perkantoran.
Jalanan pun ikut macet karena lampu lalu lintas padam.
Pemadaman membuat aktivitas masyarakat terganggu, terutama di perkantoran. Jalanan macet karena lampu lalu lintas padam.
Beberapa kegiatan seperti aktivitas rapat daring menggunakan jaringan internet terutama yang menggunakan wifi pun terhenti.
Kendati demikian juga banyak laporan bahwa saluran internet beberapa provider terhambat akibat pemadaman ini.
Kekinian kondisi listrik sudah kembali normal dan masyarakat tidak melewati malam tanpa listrik di Bali.
Berita Terkait
-
Demi Digitalisasi, Prabowo Segera Sebar Layar Televisi Canggih di Setiap Sekolah
-
Prabowo Ingin Hapus Outsourcing, DPR: Apa Mungkin Bisa? yang Perlu Perbaiki Regulasinya
-
Prabowo Ultimatum Pejabat dan Birokrat: Jangan Selewengkan dan Korupsi Anggaran Rakyat!
-
Bali Blackout, Alasan Listrik Pulau Dewata Gelap Gulita
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313