Suara.com - Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui jika pihaknya tidak melakukan tes urine terhadap eks Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Patar Silalahi usai dicecar DPR soal mengapa jeratan pasal narkoba hilang dalam pengusutan kasus tersebut. Ceraran pertanyaan itu terjadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR membahas kasus eks Kapolres Ngada di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Padahal, awalnya Fajar diduga tidak hanya melakukan dugaan tindak kekerasan seksual pada anak di bawah umur, tapi juga dugaan narkoba.
“Masalahnya dicek enggak? Dites urine enggak?” tanya Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dalam rapat.
“Kami tidak melakukan tes urine,” jawab Patar menimpali.
Habiburokhman kemudian menanyakan terkait kelanjutan secara hukum terkait penyalahgunaan narkoba tersebut. Patar menjawab jika selama ini hanya fokus pada dugaan kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Kemudian menurutnya, penyidik Polda NTT juga tidak menemukan adanya dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Fajar dalam proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan.
“Kami kembali menyampaikan, kami bergerak penyelidikannya terkait pengungkapan tindak pidana kekerasan seksual ini bergerak dari surat dari Divhubinter Mabes Polri,” katanya.
“Nah terkait dengan pada saat rangkaian penyelidikan terhadap Fajar ini, kami tidak menemukan indikasi terkait narkoba. Kami tidak mendapat informasi juga kalau dia sebagai pengguna begitu,” sambungnya.
Baca Juga: Heran, DPR Cecar Habis Polda NTT Soal Pasal Narkoba Mendadak Hilang di Kasus Eks Kapolres Ngada
Ia menambahkan, soal adanya dugaan penyalahgunaan narkoba itu baru terungkap setelah Fajar menjadi tahanan Divisi Propam Mabes Polri. Ia bahkan terkejut mendengar kabar jika Fajar dinyatakan positif narkoba.
“Adapun muncul setelah sampai di Mabes Polri. Kami juga kaget Bapak terus terang. Kami kaget bisa muncul isu atau fakta soal narkoba,” katanya.
Sebelumnya, Penyidik Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dicecar dalam rapat dengar pendapat (RDP) oleh DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Cecaran pertanyaan itu berkaitan dengan hilangnya pasal penyalahgunaan narkoba oleh Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.
Dalam RDP yang digelar Komisi III yang membahas kasus tersebut, Anggota Komisi XIII DPR RI Umbu Kabunang turut hadir.
Ia lantas menjelaskan bahwa pada awalnya AKBP Fajar ini terjerat kasus pelecehan dan juga penyalahgunaan narkoba.
Berita Terkait
-
Heran, DPR Cecar Habis Polda NTT Soal Pasal Narkoba Mendadak Hilang di Kasus Eks Kapolres Ngada
-
Dituding Lambat Tangani Kasus Pencabulan Eks Kapolres Ngada, Polda NTT Sampaikan Fakta Ini di DPR
-
Aksi Cabul Eks Kapolres Ngada Bikin Merinding, Habiburokhman Murka: Jika Boleh Saya Tembak Kepalanya
-
DPR Didesak Kawal Agar Eks Kapolres Ngada Segera Diadili: Harus Dihukum Berat dan Kebiri Kimia!
-
LPSK Bekingi 3 Anak Korban Kasus Predator Seks, Eks Kapolres Ngada AKPB Fajar Lukman Terancam Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Rebut Poster Pendukung Delpedro Cs, Kapolsek Pasar Minggu: Kami Jaga Muruah Persidangan!
-
Cak Imin Peringatkan: Kamboja Bukan Negara Aman untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Menkeu Purbaya Jawab Kritik, Sebut Gaya 'Koboi' Perintah Langsung dari Presiden Prabowo
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Praperadilan Delpedro Ditolak, Pendukung Beri Kartu Merah ke Hakim: Bebaskan Kawan Kami!
-
Tangis Histeris Ibunda Pecah di Pengadilan Usai Praperadilan Delpedro Ditolak
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung