Suara.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan keprihatinan mendalam terhadap fenomena penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja.
Rokok jenis ini dinilai kian mudah diakses dan digunakan karena bentuknya yang praktis dan bisa dibawa ke mana saja.
"Kami sangat concern dengan remaja ini. Kami tidak ingin para remaja ini sudah mulai merokok, walaupun mungkin fenomenanya sudah ada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Gusti Ayu Raka Susanti dalam konferensi pers Indonesia Conference on Tobacco or Health (ICTOH) 2025 yang digelar secara virtual, Selasa 27 Mei 2025.
Ia menyebutkan bahwa tantangan yang paling berat saat ini datang dari penggunaan rokok elektrik.
Dengan penampilan menyerupai pulpen yang bisa dikalungkan dan disimpan di semua tempat, rokok elektrik kini menjadi pilihan banyak remaja.
"Tantangan yang cukup berat saat ini adalah penggunaan rokok elektrik. Itu sangat bisa dikatakan para remaja sudah banyak menggunakan rokok elektrik dengan penampilannya yang seperti pulpen, yang dikalungkan dan bisa (disimpan) di semua tempat," ujarnya.
Ia juga menyoroti adanya anggapan keliru di kalangan pengguna bahwa rokok elektrik tidak mengganggu kesehatan maupun orang di sekitar.
"Mereka berasumsi bahwa dengan menggunakan rokok elektrik ini tidak mengganggu organ sekitar, dengan juga iklan dari penggunaan rokok elektrik tidak mengganggu kesehatan itu," ungkap Raka.
Untuk mengetahui seberapa besar persoalan ini, pihak Dinas Kesehatan Bali melakukan survei terhadap kelompok usia muda.
Baca Juga: Kemasan Polos Ancam Industri Rokok Elektronik, Pengusaha: Kemenkes Perlu Kaji Ulang
Awalnya, survei dilakukan terhadap remaja berusia 12 hingga 18 tahun. Namun kini diperluas hingga usia 21 tahun.
"Kami berupaya melakukan survei dan memang hasilnya bisa dikatakan cukup mengkhawatirkan. Jadi mungkin seharusnya survei dilakukan oleh 70 persen sasaran. Jadi untuk golongan remaja tetapi belum bisa kami maksimalkan," katanya.
Meski demikian, hasil yang sudah diperoleh menunjukkan sinyal bahaya.
"Hasil survei bahwa bisa dikatakan 34 dari umur remaja itu ternyata 2,7 didapatkan bahwa mereka merokok. Jadi itu cukup mengkhawatirkan. Dan kalau misalnya surveinya kita tingkatkan kita perluas lagi tentu akan angkanya juga otomatis meningkat" ucapnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa upaya pencegahan terhadap penggunaan rokok, terutama rokok elektrik, di kalangan anak muda harus menjadi perhatian serius semua pihak.
Rokok elektrik yang tampak lebih 'modern' ternyata menimbulkan tantangan baru dalam pengendalian tembakau.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas